Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Turki menembak jatuh pesawat tempur mereka untuk melindungi suplai minyak ISIS keluar Suriah. Tudingan ini merupakan babak baru dalam perang urat syaraf di antara kedua negara menyusul keputusan Turki menembak jatuh pesawat Sukhoi SU-24 Rusia karena dianggap melanggar wilayah udara mereka.
Putin, yang menilai Turki "menikam dari belakang" belum melunak. Bahkan, Putin menolak bertemu muka dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan tingkat tinggi PBB membahas perubahan iklim di Prancis, Senin (30/11/2015).
Kini, Putin menuding Turki melindungi ekspor minyak ISIS yang diyakini sebagai sumber pendanaan terbesar bagi gerakan mereka. 
"Kami punya alasan untuk menganggap bahwa keputusan menembak jatuh pesawat kami dilatarbelakangi niat untuk melindungi jalur suplai minyak ke kawasan Turki, langsung ke pelabuhan-pelabuhan, tempat di mana minyak itu kemudian dimuat ke kapal-kapal tanker," kata Putin dalam sebuah konferensi pers di sela-sela pembicaraan soal iklim di Prancis.
"Kami menerima informasi tambahan, yang sayangnya, membenarkan bahwa minyak ini, yang diproduksi di kawasan yang dikuasai ISIS dan organisasi teroris lainnya, diangkut dalam skala industri ke Turki," sambung Putin.
Rusia, pada hari Senin, juga mengungkap detil dari sanksi ekonomi yang mereka kenakan, guna menghajar sektor pariwisata dan pertanian Turki. Sanksi tersebut diberikan sebagai balasan atas keputusan Turki menembak jatuh pesawat Rusia di dekat perbatasan Suriah beberapa waktu lalu.
Selain menyetop impor buah dan sayur dari Turki, Rusia juga sebelumnya sudah memberlakukan larangan penerbangan carter dan paket liburan ke Turki. Rusia juga membatalkan kebijakan bebas visa antara kedua negara.
Tak hanya sampai di situ, Rusia juga membatasi gerak perusahaan transportasi dan memperketat kontrak konstruksi Turki. Kini, pesawat-pesawat tempur Sukhoi SU-24 milik Rusia yang berpangkalan di Suriah juga dilengkapi dengan rudal dari udara ke udara. Komandan Angkatan Udara Rusia Kolonel Igor Klimov mengatakan, pesawat tersebut mampu membawa rudal yang dapat menembak jatuh pesawat dari jarak 40 kilometer, sebagai langkah antisipasi terulangnya insiden di perbatasan Suriah-Turki beberapa waktu lalu. (News.com.au)
Berita Terkait
- 
            
              Klarifikasi Megawati Hangestri Usai Klub Turki Putus Kontrak Karena Gagal Penuhi Kewajiban
 - 
            
              Mengerikan! Pemain Zenit St Petersburg Hampir Diculik Geng Bertopeng di Rusia
 - 
            
              Ditanya Standar Ganda soal Israel dan Rusia, Presiden FIFA Malah Bahas Konflik ASEAN
 - 
            
              Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun
 - 
            
              Anak Buah Vladimir Putin Serang Sepak Bola Eropa: Sarang Korupsi dan Agen Nakal
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Dibagi 2 Kloter, KPK Giring 9 Orang ke Jakarta, Siapa Saja Mereka?
 - 
            
              Pemerintah Siap Kembangkan Kereta Cepat JakartaSurabaya, Tapi Tunggu Urusan Whoosh Beres Dulu
 - 
            
              Dari Kuli Bangunan Jadi Gubernur, Abdul Wahid Kini Diciduk KPK dalam Operasi Senyap
 - 
            
              Sempat Dihadang Sopir Angkot, Kini Layanan Mikrotrans JAK41 Kembali Normal
 - 
            
              Geger OTT Gubernur Riau: KPK Angkut 9 Orang ke Jakarta, Nasibnya Ditentukan Hari Ini
 - 
            
              Wajah Lesu Gubernur Riau Abdul Wahid Tiba di KPK Usai Terjaring OTT
 - 
            
              Budi Arie Dicap Tukang Ngibul soal Kepanjangan Projo, PDIP: Pasti Contohkan Panutannya Jokowi
 - 
            
              Ini Instruksi Prabowo untuk PT KAI: Mulai dari KRL hingga Kereta Khusus Petani dan Pedagang
 - 
            
              PKB Buka Suara soal Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK, Begini Katanya
 - 
            
              Penumpang Tewas, Polisi Buru Sopir Ojol yang Kabur usai Tabrakan di Depan DPR, Ini Identitasnya!