Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengklaim sepanjang tahun 2015, terjadi penurunan pada kasus kejahatan seksual anak. Ketua KPAI Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, adanya tren penurunan anak sebagai korban kejahatan didasari adanya wacana pemberatan hukuman kebiri oleh Presiden Joko Widodo, kepada pelaku kejahatan seksual
"Penurunan kasus kekerasan seksual turun karena ada wacana kebiri," ujar Ni'am di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta, Rabu (30/12/2015)
Niam menuturkan, pada bulan bulan Januari hingga Juni 2015 jumlah korban kekerasan seksual terhadap anak mencapai 105 kasus. Namun pada Bulan Juli hingga Desember 2015 jumlah korban kekerasan seksual terhadap anak menurun menjadi 88 kasus. Kata Niam, angka penurunan yang drastis terlihat pada bulan Oktober yang berjumlah 17 kasus, lalu 12 kasus di Bulan November dan 9 kasus terjadi di bulan Desember 2015.
“Penurunan ini menunjukkan bahwa hukuman kebiri sangat ditakuti pelaku dan bisa membuat efek jera, walaupun Peraturan Pengganti Undang- undang (Perppu)," tuturnya
Selain itu, kata Niam, menurunnya tingkat kekerasan seksual terhadap anak, ada juga penurunan terhadap kasus kekerasan fisik, anak berhadapan hukum dan kasus bullying di sekolah.
"Data pengaduan ke KPAI mencapai 100 kasus pada Bulan Januari 2015 hingga Juni 2015. Sedangkan pada bulan Juli 2015 hingga Desember menurun menjadi 82 kasus," ungkapnya.
Berita Terkait
- 
            
              Mantan Kapolres Ngada Fajar Widyadharma Hadapi Vonis, DPR Desak Hukuman Maksimal
 - 
            
              Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
 - 
            
              KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
 - 
            
              Miris! Anak 10 Tahun di Samarinda Jadi Korban Eksploitasi Seksual: Ibu dan Ayah Tiri Terlibat
 - 
            
              Anak-Anak Keracunan, Belatung Ditemukan, Mengapa Program MBG Tak Juga Dihentikan?
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah