Suara.com - Pengamat politik yang kini sudah menduduki kursi tertinggi di PT Adhi Karya, Fadjroel Rachman, enggan mengomentari isu perombakan Kabinet Kerja Jilid II. Dia menegaskan bahwa saat ini dirinya hanya ingin fokus ke pekerjaannya sebagai Komisaris Utama (Komut) Adhi Karya.
"Saya tidak bisa bicara politik lagi. Saya ingin fokus saja sama apa yang ditugaskan Pak Jokowi," kata Fadjroel, di kediaman Pramono Anung, Jalan H Ambas, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Kamis(7/1/2016).
Dia bahkan menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memintanya untuk segera menyelesaikan sejumlah proyek. Salah satu di antaranya adalah proyek pembangunan LRT (Light Rail Transit).
"Beliau pesan, proyek-proyek LRT harus selesai 3 tahun. Itu saja (dikerjakan) secara profesional," kata Fadjroel.
Sebagai bos baru PT Adhi Karya pula, Fadjroel enggan mengomentari soal kabar akan dicopotnya Rini Soemarno sebagai Menteri BUMN. Menurut Fadjroel, sebagai petinggi perusahaan yang berada di bawah koordinasi Kementerian BUMN, dirinya mengaku hanya menjalankan tugas secara profesional.
"Saya selaku Komisaris Utama PT Adhi Karya yang baru hanya bekerja, dan dalam hubungan yang profesional saja, apa tugas-tugas yang harus saya selesaikan. Adem-adem saja sepertinya," lanjutnya.
Lebih jauh, Fadjroel mengaku dirinya siap bekerja secara profesional, siapa pun pemimpin Kementerian BUMN. Termasuk menurutnya jika Rini Soemarno harus meninggalkan jabatan tersebut.
"Itu kewenangan Pak Jokowi. Prinsipnya sih, kita siap-siap aja, siapa pun itu yang (memimpin) di BUMN," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat