Suara.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia merilis sepanjang tahun 2015 pengaduan konsumen paling banyak diterima dari sektor perbankan. Kasus perbankan yang banyak dilaporkan mengenai kartu kredit.
"Yang paling tinggi pengaduan konsumen masalah perbankan ini adalah kartu kredit yaitu sebanyak 70 laporan," kata koordinator tim pengaduan perbankan YLKI, Abdul Baasith, dalam konferensi pers di Jalan Pancoran Barat VII, Nomor 1, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/1/2016).
Permasalahan pengguna kartu kredit paling banyak menyangkut kasus pembobolan. Artinya, keamanan kartu kredit sangat rendah. Selain itu penolakan biaya, bunga, denda, gagal bayar, dan sistem transaksi.
"Dari 70 kartu kredit ini rata-rata hilang, dan dibobol melalui internet banking," ujarnya.
Menurut data YLKI, dalam menanggapi laporan konsumen, respon bank sangat lambat dan merugikan. Contohnya, ketika kartu kredit hilang dan konsumen minta bank memblokirnya, tetapi pelaksanaannya sangat lamban. Karena kerja bank lamban, pembobol kartu kredit leluasa menyedot uang.
"Masalahnya pihak bank juga sangat lambat merespon ketika kartu kredit nasabah hilang, untuk melakukan pemblokiran juga bank lama prosesnya," katanya.
Bank yang paling banyak diadukan ke YLKI adalah Bank Mega, yaitu sebanyak 17 pengaduan, BCA sebanyak delapan pengaduan, Bank ANZ dan Standard Chartered masing-masing delapan pengaduan, Bank Mandiri sebanyak tujuh pengaduan, CIMB Niaga sebanyak tujuh pengaduan.
"Bank Mega ini paling banyak kasus kartu kreditnya. Konsumen yang menggunakan kartu kredit bank mega ada sebanyak 1,9 juta berdasarkan data neraca.co.id," kata dia.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai bank tidak mengedukasi nasabah pengguna kartu kredit sehingga mereka sering terjebak promosi petugas kartu kredit.
"Pihak bank tidak mengedukasi konsumennya bagaimana menggunakan kartu kredit. Oleh sebab itu kami meminta pihak Otoritas Jasa Keuangan menertibkan bank-bank tersebut," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut