Suara.com - Sebanyak lima anggota TNI Marinir mengeroyok dua bocah di area Komplek Marinir, Cilandak Jakarta Timur. Kejadian itu Minggu (10/1/2016) sore lalu.
Kepala Sekretariat Satgas PA Ilma Sovri Yanti mengatakan dua korban itu berinisial T (12) dan M (14). Keduanya dituduh mencuri burung.
"Penyebab pemukulan karena T tertangkap tangan oleh Marinir mencuri burung dan ketika ditanya Marinir dengan siapa mencurinya, T menjawab dengan M," kata Ilma Sovri Yanti dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (12/1/2016).
Ilma mengatakan T dipukuli di depan ayahnya yang juga mendapatkan kekerasan serupa berupa sabetan dan pukulan. Saat pemukulan terjadi sampai dilarikan ke RS, T tidak sadarkan diri. Sementara bibir dan matanya biru lebam serta bengkak. Sekujur punggungnya pun penuh luka.
Saat ini T masih menjalani perawatan di RS Peri Kasih Pondok Labu. Keluarga sudah melaporkan kasus ini ke Polres Pasar Minggu dan visum juga telah dilakukan di RS Polri. Sementara itu, M juga diinterogasi dan mendapat pemukulan dari Marinir di rumahnya sendiri.
Ketika pulang, Marinir memberi obat luka dan perban serta uang Rp100.000 untuk biaya berobat.
"Keluarga M sudah melapor ke Komisioner KPAI Pak Budiharjo," ujar Ilma. (Antara)
Berita Terkait
-
KPAI: Jumlah Anak sebagai Pelaku Bullying Meningkat
-
Ahok Minta Arist Jelaskan Kenapa RPTRA Jadi Sarang Predator Anak
-
Kekerasaan Anak Makin Sadis, Ini 10 Rekomendasi Komnas PA
-
Sadis, Kekerasan Anak Meningkat Tiap Tahun, Didominasi Kasus Seks
-
Kak Seto: Perlu Gerakan Nasional untuk Hapus Kekerasan Anak
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU