Suara.com - Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais mengatakan, ada penelusuran yang menyebut bahwa organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) memiliki keterkaitan dengan Timur Tengah.
"Ada penelusuran dan terlacak, (bahwa) mereka menggunakan akses rekening di Turki. Biasanya, kalau dari Turki (itu) ke Suriah. Tapi ini belum jelas," kata Hanafi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Diketahui, organisasi radikal yang kini berkembang di Suriah adalah ISIS. Namun begitu, Hanafi mengaku belum bisa menyebutkan adanya keterkaitan rekening Gafatar di Turki ini dengan ISIS.
"Umumnya, dari Suriah itu ada kaitannya dengan ISIS. Tapi saya tidak bisa mengatakan itu (bahwa Gafatar berkaitan dengan ISIS), karena korelasinya masih tanpa data yang belum ketemu juga," tambahnya.
Karenanya, Hanafi meminta kepada Badan Intelijen Negara (BIN) dan kepolisian untuk mengungkapkan aktor intelektual dari pergerakan Gafatar ini. Apalagi menurutnya, ormas Gafatar ini kerap bergonta-ganti nama dalam setiap aksinya.
"BIN, polisi dan penegak hukum lain, harus punya perhatian khusus, harus mengungkap siapa di belakang organisasi ini. Sekaligus pemerintah harus menggiatkan upaya pencegahan," katanya.
Gafatar, menurut Hanafi lagi, juga perlu lebih dicurigai. Pasalnya, ormas ini sudah berdiri sejak 2011 dan melakukan rekrutmen diam-diam, bahkan tanpa banyak jejak yang bisa terlacak.
"Ini kan pendekatannya memang menarik perhatian, karena bakti sosial dan di-upload ke media sosial secara intensif juga. Tapi ternyata ini tidak sekadar ormas, tapi nampak banyak hal yang perlu dipertanyakan lagi," tutur politisi PAN tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?