Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perhubungan Sugihardjo menjelaskan kenapa Kementerian Perhubungan paling banyak menyerahkan bus kepada Ibu Kota, Jakarta.
Sebanyak 1.240 bus yang diserahkan Kemenhub kepada beberapa pemerintah daerah, Perum Damri dan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta. Di mana, 600 bus berstandar bus rapid transit (BRT) akan dioprasikan oleh PPD di Ibu Kota.
"PPD menerima 600 bus jumlahnya dilihat banyak sekali padahal wilayah Ibu Kota saja, ini kita berikan karena pemerintah daerah Gubernur DKI (Basuki Tjahaja Purnama) sangat konsen untuk meningkatkan layanan umum," ujar Sugihardjo di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (21/1/2016).
Sugihardjo berharap dengan tambahnya bus baru dari kemenhub yang akan diorasikan di Ibu Kota dapat menambah minat masyarakat Bogor, Depok, Ciputat dan Tangerang yang bekerja di Jakarta mau beralih menggunakan angkutan umum.
"Sehingga masyarakat bisa mengurangi kendarana pribadi, 600 bus ini dugunakan di Jabodetabek, Gubernur DKI mealui Transjakarta akan bekerjasama dengan PPD, melayani rute Jabodetabek sehingga dapat mengurangi kendaran pribadi yang masuk ke Ibu Kota," katanya.
Sebelumnya Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa ketika dihubungi wartawan pada Senin (18/1/2016) mengatakan, bus dari Kemenhub ini nantinya akan digunakan untuk memperkuat layanan Trans Jabodetabek yang sudah ada saat ini. Dia berharap setelah diberikan dari Kemenhub, bus sudah bisa dioprasionalkan, Februari 2016.
"Tergantung kecepatan pengurusan surat-suratnya. Kalau cepat, Februari nanti semuanya sudah bisa jalan dan beroprasi," katanya.
Pande menjelaskan 600 bus tersebut nantinya langsung akan menggunakan tarif rupiah perkilometer. Hal ini diterapkan setelah PPD telah sepakat dengan PT Transpotasi Jakarta.
"Kesepakatan sudah dicapai, cuma besarannnya masih dihitung di LKPP. Tapi mungkin pekan-pekan ini kita sudah adakan MoU (dengan PT Transjakarta)," jelas dia.
Jika telah menerapkan tarif rupiah per kilometer, maka warga yang tinggal di daerah-daerah penyangga itu tidak lagi membayar biaya tambahan. Cukup membayar Rp3.500 sesuai dengan tarif Transjakarta saat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran