Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membenarkan kalau dirinya bakal dipanggil Kejaksaan Negeri Jakarta Barat untuk bersaksi pada kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) di sekolah-sekolah pada APBD-Perubahan tahun 2014 dengan terdakwa Alex Usman.
"Oh iya-iya. Jaksa mau minta bantu kita untuk bantu saksi yang memberatkan. Memberatkan tersangka. Karena kan disitu kita yang bocorin kan ada permainan kan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Ahok mengaku kaget dengan adanya pengadaan UPS di sekolah-sekoah, hal ini yang membuat mantan Bupati Belitung Timur ini mencopot Lasro Marbun dari jabatan Kepala Inspektorat DKI Jakarta. Lasro dicopot karena saat itu mengetahui pengadaan UPS di sekolah-sekolah saat dia menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Saya minta dia coret (anggaran) yang tdak perlu. Lalu dia coret. Kenapa di APBDP tiba-tiba muncul UPS? Saya bilang inspektorat jangan periksa dulu, biar BPKP yg periksa dulu. Makanya begitu denger kesaksian di pengadilan, saya jadi tahu ternyata kepala dinas pendidikan yang lama trmasuk Sekda (Sekretaris Daerah Saefullah) tau lho," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini memastikan akan siap hadir untuk memberikan keterangan. Pemanggilan Ahok untuk menjadi saksi kasus UPS direncanakan akan digelar pada Kamis (28/1/2016) mendatang.
"Saya sih tunggu saja (surat pemanggilan dari Kejaksaan). Saya sih kapan saja pasti datang. Saya mau bongkar, kan saya yang laporin. Saya udah kesel," katanya.
Lebih lanjut, Ahok bahkan menduga setelah dirinya dimintai keterangan kejaksaan nanti akan ada tersangka UPS baru yang akan ditetapkan Kejaksaan Negeri Jakarta Barat.
"Nah makanya Jaksa pengen saya menguatkan itu. Setelah itu bisa ada tersangka baru saya kira," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pada kasus ini Bareskrim Polri telah menetapkan empat tersangka. Dua orang diantaranya dari kalangan eksekututif yakni, Alex Usman dan Zaenal Soleman.
Alex Usman diduga melakukan korupsi saat menjabat sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat, sedangkan Zaenal saat itu menjadi PPK pengadaan UPS Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.
Setelah menetapkan dua orang tersangka dari PNS DKI, dalam kasus ini polisi juga menetapkan dua orang tersangka dari kalangan legislatif yakni Fahmi Zulfikar dan M. Firmansyah.
Fahmi Zulfikar merupakan anggota DPRD dari Fraksi Partai Hanura, sementara M. Firmansyah, mantan anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat. Kedua tersangka pernah menjabat anggota DPRD DKI periode 2009-2014.
Berita Terkait
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan