Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan adanya potensi titik api (hot spot) di Riau perlu diantisipasi sekitar Februari. Meskipun pengaruh El Nino menurun. Bahkan diprediksi berhenti pada Maret.
"Pada bulan Januari dan Februari, curah hujan di Riau berkurang dan waktunya agak pendek, kemudian Mei sampai September (curah hujan) berkurang cukup banyak. Kondisi ini yang memungkinkan Februari 'kering'," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik Mulyono Rahadi Prabowo pada konferensi pers di Gedung BMKG Jakarta, Jumat (22/1/2016) malam.
Prabowo mengatakan Riau memang memiliki karakteristik musim hujan, yakni puncaknya terjadi pada Desember, kemudian curah hujan menurun pada Januari-Februari, kembali naik pada Maret-April dan turun lagi saat memasuki musim kemarau, yakni pada Mei-September.
Selain itu, saat ini fenomena El Nino yang berdampak pada kondisi kering masih berlangsung, namun turunnya hujan pada sepuluh hari pertama Januari 2016 seolah mengindikasikan El Nino sudah berakhir.
Prabowo menjelaskan Sumatra bagian selatan memiliki karakteristik cuaca hujan yang hampir sama, namun masih menunjukkan fase basah.
Senada dengan itu, Kepala Pusat Iklim, Agroklimat dan Iklim Maritim BMKG Nurhayati mengatakan letak geografis Riau juga berpengaruh pada kondisi kering wilayah tersebut.
"Secara geografis, letaknya (Riau) memang dekat dengan ekuator. Ada atau tidaknya El Nino, Februari akan kering," kata Nurhayati.
BMKG menyatakan saat ini hampir 90 persen wilayah Indonesia telah memasuki masa musim hujan akan mencapai puncaknya pada akhir Januari dan Februari 2016.
Monsoon dingin Asia yang akan memicu terjadi pertumbuhan awan hujan akan menguat dalam satu minggu kedepan terutama di sekitar Sumatera dan Bagian Barat Kalimantan.
Kondisi ini akan mengakibatkan potensi hujan lebat tak hanya di sekitar Sumatera dan Bagian Barat Kalimantan, tetapi berpotensi di Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, NTB, Sulawesi Tengah dan Selatan, Maluku bagian tengah dan Papua bagian Tengah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
Terkini
-
Senyum Semringah Suami Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Saat Kunjungi Rutan KPK
-
Eks Dirut ASDP Ira Dapat Dukungan di Medsos, KPK: kalau Narasi Dizalimi Itu Hak Mereka
-
Berkaca dari Kasus Alvaro, KemenPPPA Ingatkan Jangan Salah Pilih Pasangan saat Sudah Punya Anak
-
Legislator PDIP Desak Usut dan Tindak Pejabat yang Biarkan Bandara 'Siluman' di Morowali Beroperasi
-
Dibentak dan Diludahi: Motif Sakit Hati Ungkap Pembunuhan Mayat dalam Karung di Cikupa
-
Pengamat: Pertemuan Makin Intens, Dasco Jadi Teman Brainstorming Gagasan Presiden Prabowo
-
Tanggapi Polemik PBNU, PWNU DIY Tegaskan Masih Tetap Akui Ketum Gus Yahya dan Dorong Islah
-
Soleh Solihun Kritik Sistem Mutasi Pemprov DKI, Begini Tanggapan DPRD
-
Tragis! Ayah di Jakut Setubuhi Putri Kandung hingga Hamil, Terungkap Setelah Korban Berani Melapor
-
KPK Klaim Punya Bukti Penghilangan Barang Bukti oleh Maktour dalam Kasus Haji