Retno mengemukakan bahwa apa yang disampaikan dunia internasional tentunya pengecaman terhadap serangan yang dilakukan di Jakarta.
"Yang kedua, mereka menyampaikan simpati kepada pemerintah Indonesia serta mengapresiasi respons cepat yang dilakukan oleh aparat keamanan Indonesia dalam menanggulangi serangan," kata Retno.
Retno menambahkan bahwa dalam tiga jam semuanya sudah terkendali dan dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi.
Selain itu rata-rata dari mereka menyampaikan apa yang bisa dilakukan negara-negara tersebut untuk Indonesia apabila diperlukan.
Namun, Retno menambahkan, sejauh ini Indonesia masih dapat menanggulanginya sendiri, respons cepat tiga jam sangat diapresiasi oleh dunia internasional.
Dewan Keamanan PBB juga menghargai respons cepat Indonesia dalam menangani teror bom tersebut.
"Yang saya sampaikan ke Presiden dari sejak peristiwa itu terjadi, saya menerima banyak sekali telepon dari menteri luar negeri yang ingin bekerja sama dan menyampaikan simpati kepada rakyat Indonesia," kata Retno.
Presiden juga menerima beberapa telepon dari para kepala negara dan kepala pemerintahan negara sahabat mengenai insiden tersebut.
Menurut Retno, sesaat setelah teror bom terjadi di Jakarta, Presiden menerima telepon dari Malaysia, Perdana Menteri Australia, raja Arab Saudi dan juga kanselir Jerman.
Sedangkan Retno mengaku juga sudah menerima banyak sekali ucapan simpati dari para menteri luar negeri.
"Terakhir saya komunikasi dengan perdana menteri Kanada dan kemarin juga dengan Singapura," ujar Retno.
Pemerintah Australia mengutuk keras serangan teror Jakarta tersebut dan menawarkan dukungan apa pun yang diperlukan Indonesia dalam mengatasi aksi teroris tersebut.
"Saya telah berbicara langsung dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dan menawarkan dukungan apa pun yang mungkin diperlukan Indonesia dalam mengatasi aksi tersebut," kata Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, dalam surat elektroniknya beberapa jam usai peristiwa tersebut.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin juga menyampaikan simpatinya kepada pemerintah Indonesia.
"Kami mengutuk keras serangan teroris yang terjadi pada Kamis (14/1) kemarin di Jakarta. Kami turut bersimpati dan mengungkapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga warga sipil yang tewas. Sementara bagi yang terluka akibat serangan tersebut, kami harap segera pulih," kata Duta Besar Mikhail Galuzin.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO