Suara.com - Saat ini, Polda Metro Jaya minta bantuan kepolisian federal Australia untuk mengungkap kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27).
Guru Besar Ilmu Kriminologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Adrianus Meliala menduga kerjasama tersebut untuk mengungkap motif.
"Polisi mencoba berbagai kemungkinan, termasuk misalnya ada motif yang bisa muncul pada masa korban bersekolah di Australia dulu," kata Adrianus, Minggu (24/1/2016).
Mirna dan dua temannya, Jessica Kumala Wongso (27) dan Hani (27), merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008. Jessica dan Hani merupakan saksi dalam kasus kematian Mirna. Jessica adalah orang yang memesan es kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2016), yang diminum Mirna dan kemudian meninggal dunia.
Menurut anggota Komisi Kepolisian Nasional itu motif bisa saja terjadi pada satu tahun atau bahkan 10 tahun sebelumnya, dan berbagai motif seperti dendam, cemburu ataupun sakit hati wajar ditemui di kalangan orang-orang yang dekat dan dalam situasi tertentu semisal menempuh pendidikan bersama.
"Mungkin pada masa itu korban sempat berkelahi, misalnya, atau sempat cekcok dengan temannya hingga terekam datanya oleh kepolisian setempat dan ketika AFP yang meminta data soal itu kan munculnya lebih cepat," ujar doktor kriminologi lulusan Universitas Queensland, Australia, pada 2004.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menyatakan bahwa informasi yang tengah dikonfirmasi tersebut termasuk materi penyidikan sehingga tidak dipublikasikan kepada masyarakat.
"Nanti pada saatnya akan dibuka," kata Krishna beberapa waktu yang lalu.
Penyidik Polda Metro Jaya saat ini tengah menunggu dokumen hasil forensik dari Pusat Laboratorium Forensik Polri terkait penyebab kematian Mirna dan informasi yang tengah dikonfirmasi kepada pihak AFP.
Rencananya, pada Selasa (26/1/2016), penyidik Polda Metro Jaya akan menggelar ekspos kasus tersebut bersama kejaksaan.
Berita Terkait
-
PK Jessica Wongso Ditolak Lagi! Babak Akhir Kasus Kopi Sianida?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Jessica Wongso di Media Australia, Wawancara Kontroversial Picu Kemarahan Masyarakat
-
MA Proses PK Jessica Wongso dalam Kasus Kopi Sianida Mirna
-
Pernah Diisukan Penyuka Sejenis, Jessica Wongso Ngaku Banyak Cowok Mendekatinya Usai Bebas
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Mensesneg Klarifikasi: Game Online Tidak Akan Dilarang Total, Ini Faktanya!
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Pemerintah Kaji Amnesti untuk Pengedar Narkotika Skala Kecil, Ini Kata Yusril
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan