Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginginkan agar nantinya pengawal motor atau voorijder bisa mengawal bus-bus tertentu yang ada di Jakarta. Dia bahkan mengaku telah meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk mengawal bus-bus tertentu itu. Hal ini, kata Ahok, dimaksudkan untuk menarik simpati warga Jakarta guna beralih menggunakan bus.
"Saya juga minta Wakadishub untuk dikawal dengan motor gede (moge). Tolong yang di dalam bus itu anggap saja Gubernur. Jadi kalau busnya kehambat macet, kamu (pengawal motor) musti bukain jalan. Baru orang demen (suka) naik bus," ujar Ahok, di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Di sisi lain, Ahok menuturkan bahwa dirinya sebagai Gubernur juga sudah pasti mengalami kemacetan di Jakarta. Namun dia mengaku selama ini hanya menggunakan voorijder ketika ada pertemuan dengan Presiden.
"Kalau saya mah, macet, macet aja. Mau ketemu Presiden, baru minta (voorijder)," katanya.
Lebih lanjut, Ahok mengatakan bahwa mekanismenya, bus-bus tertentu yang bisa dikawal voorijder itu jalan di bagian kiri jalan. Adapun bus yang dikawal antara lain seperti bus tingkat dan bus jemputan pegawai, dan bukan bus-bus angkutan umum biasa.
"Semua bus sedang yang berjalan di sisi kiri jalan, akan dikawal voorijder. Kecuali bus metromini dan kopaja yang masih ugal-ugalan. Bus yang akan dikawal voorijder itu seperti bus tingkat, dan bus jemputan pegawai," ucap Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur menambahkan, nantinya bus tingkat dan bus jemputan tersebut juga tidak akan masuk jalur busway. Namun menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membuat halte khusus bus tingkat dan bus jemputan.
"Bus tingkat, bus pegawai, enggak mungkin masuk jalur busway, karena pintunya beda. Masuknya ke halte-halte," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah