Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan, penggunaan batik dan lurik oleh pegawai negeri sipil untuk seragam, sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Kalau kita tidak beri stimulan dan tidak beli produk mereka (pelaku UMKM batik-lurik), mereka akan 'kukut' (bangkrut)," katanya di sela menghadiri Rapat Kerja Daerah Diperluas DPD PDIP
Jateng di Semarang.
Ganjar mengaku sudah berbicara langsung dengan Presiden Joko Widodo dan menyurati Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan agar mendapat pengecualian terkait dengan penerapan Peraturan Mendagri Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pakaian Dinas Harian Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintah provinsi setempat.
Menurut Ganjar, kondisi perekonomian dan perindustrian yang ada di masyarakat sekarang sedang dalam kondisi sulit sehingga perlu dipacu oleh semua pihak, termasuk pemerintah.
"Kalau negara tidak menstimulus, tidak merangsang, tidak membantu mereka (pelaku UMKM batik-lurik) terus siapa lagi? Kalau mau berdikari, kita harus beli produk rakyat," ujarnya.
Menanggapi pernyataan terbuka dari Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri yang akan menyekolahkan kepala daerah yang tidak mau menaati aturan tentang pakaian dinas PNS di jajaran masing-masing, Ganjar menegaskan bahwa dirinya akan mendaftar pertama kali.
"Saya daftar pertama, saya ingin tahu argumentasi ideologis kenapa harus pakai seragam, apa kalau PNS memakai seragam terus pelayanan kepada masyarakat menjadi baik?" katanya.
Ganjar menjelaskan bahwa penggunaan batik dan lurik oleh PNS di Jawa Tengah setiap Selasa hingga Jumat itu juga sebagai bentuk melestarikan kebudayaan di masing-masing daerah.
"Ini semua saya lakukan bukan melawan atau menantang, sama sekali bukan, tapi mari kita sensitif pada persoalan ekonomi yang sebenarnya bisa kita dorong," ujarnya.
Daripada mempersoalkan aturan mengenai seragam PNS, kata Ganjar, lebih baik Kemendagri fokus pada permasalahan mengenai dana hibah yang tidak bisa cair, pelayanan publik yang belum optimal, atau proses pembuatan KTP yang cepat dan mudah tanpa ada pungutan liar. (Antara)
Berita Terkait
-
Ganjar Ikut Meramaikan Warna Perlawanan: Keberanian Itu Menular, Harapan Itu Abadi
-
Ganjar Pranowo Tinjau Langsung Kondisi Pasca-Demo Jogja, Tunggangannya Jadi Salah Fokus
-
Megawati Akan Pimpin Upacara HUT RI di Lenteng Agung, Kehadirannya di Istana Masih Menjadi Misteri
-
Kode Kejutan Puan Terpecahkan! Hasto Kembali Jadi Sekjen PDIP, Ganjar Ungkap Fakta Ini...
-
Daftar Lengkap Pengurus DPP PDIP 2025-2030: Hasto Sekjen Lagi, Ganjar-Ahok Dapat Posisi Mentereng
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!
-
Video Gibran Tak Suka Baca Buku Viral Lagi, Netizen Bandingkan dengan Bung Hatta
-
KPK Ungkap Kasus Korupsi Kuota Haji, Libatkan Hampir 400 Biro Perjalanan
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!