Suara.com - Gempa di Kabupaten Sumba Barat, Jumat (12/2/2016) kemarin belum ditemukan korban jiwa. Komunikasi di sana sempat terputus sehingga menyulitkan menyisir dampak gempa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan sampai saat ini pendataan dampak gempa masih dilakukan. Namun berdasarkan data sementara terdapat 7 sekolahan rusak ringan atau retak di dinding. Di antaranya Kantor Dinas Perhutanan, Peternakan, Kantor Bupati dan Kantor Polres Sumba Barat juga mengalami keretakan dan rusak ringan hingga rusak sedang.
"Sebanyak 2 fasilitas umum yaitu RSUD Sumba Barat dan RS Lende Moripa juga mengalami retak rusak ringan hingga sedang," kata Sutopo dalam keterangannya, Sabtu (13/2/2015) malam.
Selain itu sebanyak 10 rumah penduduk juga rusak ringan hingga sedang. Banyak rumah penduduk di Sumba Barat yang terbuat dari kayu sehingga saat gemoa dapat meredam guncangan yang keras sekalipun. Tim Reaksi Cepat BNPB, telah melaksanakan koordinasi dan pendampingan dengan Kepala Pelaksana BPBD Kab. Sumba Barat pada Sabtu pagi. BNPB mendampingi BPBD dalam manajerial pendataan kerusakan akibat dampak bencana gempa.
Peninjauan ke lapangan untuk mendata daerah yang terdampak di Kecamatan Lamboya Barat. BPBD Kabupaten Sumba Barat telah berkoordinasi dengan TNI, Polri serta beberapa LSM terkait untuk pendataan. Laporan kerusakan banguna dari semua desa masih dihimpun di Kantor Kecamatan dan belum ada laporan ke BPBD. Secara umum berdasarkan laporan sementara beberapa daerah aman.
"Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan berat seperti di Kecamatan Alang Anak Dumai, Kecamatan Waikabubak dan Waingapu. Pendataan terus dilakukan. Komunikasi sudah normal kembali. Pada Jumat kemarin komunikasi terputus dikarenakan kerusakan pada tower di daerah Bima yang terjadi 3 jam sebelum gempa. Itulah yang menyebabkan komunikasi tidak dapat dilakukan setelah gempa. Sebagian listrik padam juga menyebabkan komunikasi radio juga mati," tutup Sutopo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
Terkini
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat
-
Pramono Anung Usul Revitalisasi Kota Tua dan Pembangunan RS Internasional Sumber Waras Masuk PSN
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
-
Tak Ingin Insiden SMA 72 Terulang, Gubernur Pramono Tegaskan Setop Praktik Bullying di Sekolah
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah