Suara.com - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan salah satu poin penting yang dibahas dalam rapat koordinasi lanjutan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan TNI, siang tadi, terkait penertiban tempat prostitusi Kalijodo ialah mekanisme penertiban bangunan.
Tito mengatakan cara penertiban kawasan Kalijodo beda dengan penanganan pemukiman Kampung Pulo, Jakarta Timur. Dari kacamata kepolisian, kata Tito, ada masalah serius di Kalijodo yaitu adanya premanisme dan bisnis esek-esek yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
"Di situ (Kalijodo) ada persoalan penyakit masyarakat mulai ada tempat berkumpulnya preman, pelaku kejahatan, kemudian ada miras ilegal, mucikari, prostitusi, ada juga yang bawa narkotik ke situ, itu nggak akan ditemukan pada kasus di Kampung Pulo sehingga ada persoalan masalah kepolisian di sana," kata Tito usai rapat koordinasi di Mapolda Metro Jaya.
Besok, Polda Metro Jaya akan memulai razia yang diberi nama razia penyakit masyarakat atau di kawasan Kalijodo. Anggota polisi yang akan dikerahkan sekitar dua ribu orang, belum termasuk bantuan TNI dan Satpol PP. Operasi ini bertepatan dengan penerbitan surat peringatan pertama kepada warga agar mereka membongkar sendiri bangunan.
"Polda nanti di-backup bapak Pangdam (Mayjen) Teddy Lhaksmana) akan melakukan operasi kepolisian, itu namanya penyakit masyarakat ini operasi baik dari kewilyahan dari polres-polres, Jakbar, Jakut didukung oleh kodim," kata dia.
Untuk penertiban bangunan, Tito mengatakan menjadi domain pemerintah. Polisi dan TNI, katanya, berperan mem-back up.
"Kemudian kedua adalah persoalan pemukiman liar, untuk pemukiman liar ini yang berdiri di atas tanah negara jadi masalah pemda, pemda yang akan menertibkan dari kepolisian akan didukung bapak pangdam akan memberikan dukungan," kata dia.
"Khusus masalah penertiban pemukiman liar operasinya dari pemda waktunya kapan nanti kita lihat, pak gub (Ahok) akan menjelaskan juga dari kodam dan dari Polda kami siap mendukung," Tito menambahkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra
-
Ramai Patungan Beli Hutan, Memang Boleh Rimba Dibeli Dan Bagaimana Caranya?