Industri senjata api Amerika Serikat, dilaporkan mulai memasarkan senjata yang menyasar anak-anak berusia mulai enam tahun. Senjata itu dibuat berwarna cerah dan mendorong orangtua untuk mengizinkan anak-anak menembak pada usia dini.
Menurut sebuah laporan, Kamis (18/2/2016) menyebut Pusat Kebijakan Kekerasan, yang bertujuan untuk menghentikan kekerasan senjata, mengatakan dalam laporannya bahwa produsen senjata kini memasarkan produknya kepada konsumen termuda karena pasar utama mereka --warga kulit putih-- mulai berkurang.
"Industri senjata api telah menarget anak-anak Amerika Serikat. Mirip seperti upaya yang dilakukan industri tembakau untuk mencari perokok pengganti, industri senjata mencari penembak pengganti," demikian pernyataan sebuah kelompok penentang penjualan senjata secara bebas.
"Seiring dengan harapan peningkatan penjualan senjata, tujuan wajar dari upaya ini adalah penciptaan generasi pendukung senjata berikutnya untuk pertempuran politik di masa depan." Contoh dari "upaya agresif" untuk memasarkan senjata pada anak-anak antara lain senapan yang dibuat dengan komponen plastik sehingga lebih mudah untuk digunakan, dengan berat yang lebih ringan, kata laporan itu. Beberapa produsen menjual senjata api dalam berbagai warna-warna cerah yang disukai anak-anak, termasuk merah muda untuk anak perempuan.
Laporan itu juga menunjukkan bahwa industri senjata api dan kelompok lobinya ingin agar orang tua mengizinkan anak-anak mereka memiliki "akses pada di usia sedini mungkin." Asosiasi Senjata Nasional (NRA), kelompok lobi utama di Amerika Serikat, sebelumnya memiliki laman untuk para anggota juniornya, yang dibagi menjadi "Dibawah usia delapan tahun" dan "Usia delapan tahun ke atas," kata Pusat Kebijakan Kekerasan.
Sekarang laman yang disebut sebagai "Keluarga NRA," itu berisi antara lain artikel pada 2014 yang meninjau pusat menembak untuk anak muda Thompson/Center HotShot, yang menyebut "pistol kecil ditujukan untuk penembak usia termuda - senjata pertama."
Artikel itu mengutip produsen yang mengatakan senapan itu ditargetkan untuk anak-anak berusia enam sampai 12 tahun.
Kekerasan senjata tersebar luas di Amerika Serikat, tempat sepertiga dari anak-anak tinggal di rumah dengan setidaknya satu senjata, menurut kelompok Everytown untuk Keselamatan Senjata. Data statistik menunjukkan bahwa tujuh anak-dan remaja terbunuh dengan senjata di AS.
Sebelumnya dilaporkan pekan ini, Universitas Texas di Austin dengan berat hati mengizinkan mahasiswa membawa senjata api di ruang kelas, beberapa bulan setelah anggota parlemen negara bagian itu memberlakukan peraturan yang memperbolehkan senjata api di universitas negeri.
"Saya tidak yakin bahwa kampus universitas merupakan tempat untuk senjata api, jadi keputusan ini merupakan tantangan terbesar manajemen saya hingga hari ini," presiden universitas Gregory Fenves mengatakan dalam sebuah pernyataan. (Antara/AFP)
Berita Terkait
-
Menteri PPPA Sesalkan Vonis Ringan Kematian Anak oleh TNI di Deli Sedang, Dorong Naik Banding
-
Niat Gaya-Gayaan Berujung Petaka! Pria di Jakbar Ditangkap Usai Ketahuan Bawa Senpi Rakitan
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Viral Kasus Cacingan, KemenPPPA Ingatkan Sistem Perlindungan Anak Tanggung Jawab Seluruh Kementerian
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang