Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja menertibkan ratusan bangunan liar di bantaran Kali Apuran, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (23/2/2016) pagi. Walaupun sempat mendapatkan perlawanan dari sejumlah warga, akhirnya sekitar 125 unit bangunan dibongkar oleh Pemerintah Kota Jakarta Barat.
Petugas juga sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan para warga yang mencoba melakukan perlawanan.
Terkait hal ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak heran kalau penertiban yang dilakukan di kawasan Kali Apuran akan berujung bentrok antara warga dengan petugas keamanan.
"Ya pasti bentrok, itu sudah pernah ditertibkan balik lagi. Pemerintah dikasih hak memegang senjata untuk menegakan aturan tapi bukan megnhabisi warganya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Menurut Ahok warga tak perlu khawatir dengan program pemerintah DKI apabila warga berada di jalur yang betul.
"Kamu pun tidak perlu khawatir dengan pemerintah selama kamu ikut aturan, selama kamu taat sama aturan kamu nggam perlu khawatir dengan negara, tapi kalau melawan petugas pasti kita akan kita ambil tindakan," jelas Ahok.
Ahok bahkan mempertanyakan balik warga kali apuran yang menuntut pemprov DKI untuk bisa memberikan rumah susun, karena bangunannya ditertibkan oleh pemprov DKI.
"Itu juga kita pertanyakan siapa mereka (minta rusun). Itu orang baru masuk kan baru ditertibkan tahun lalu, karena nggak dibikin sheet pile, karena PU Tata Airnya payah dulu dia balik lagi. Yang sudah ada sheet pile saja dia bangun rumah kok di atasnya, orang itu mau nuntut apa?" katanya.
"Justru kenapa saya tutup uang kerohiman? Karena kalau dikasih uang dia bangun lagi bangun lagi. Tapi kalau hanya kita tanggung anaknya sekolah, naik bus, dia mau usaha ini akan memperbaiki taraf hidupnya," jelas Ahok.
Berita Terkait
-
Pedagang Pasar Barito Demo Tolak Relokasi, Groundbreaking Taman Bendera Pusaka Ditunda
-
Warga Tesso Nilo Resah Terancam 'Diusir', Muncul Wacana Relokasi ke Pulau Mendol
-
Drama di Lempuyangan: KAI Eksekusi Paksa Rumah Warga yang Tolak Kompensasi!
-
Dibalik Romantisme Bandung: Konflik Lahan yang Merenggut Kebahagiaan Warga
-
KPA Tegaskan Warga Penolak KEK Mandalika Bukan Anti-Pembangunan, Presiden Diminta Lakukan Ini
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
KPK Soal Korupsi Hibah Jatim: Nama Khofifah, La Nyalla, dan Eks Mendes Terseret, Ini Peran Mereka
-
Insiden Kecelakaan 12 Tahun Terpendam, Nadya Almira Buka Suara: Nad Pingsan, Bangun Pas Dijahit
-
Dari Atas Kapal Perang, Prabowo Beri Pangkat Kehormatan dan Pesan: Jangan Khianati Rakyat!
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Digugat Aceh, Kemenag dan Kemenkum Yakin UU Zakat Tidak Bertentangan dengan UUD 45
-
HUT ke-80 TNI di Monas, DLH DKI Kerahkan 2.100 Petugas Kebersihan
-
Terima Rp 32 Miliar dari Korupsi Dana Hibah, KPK Sita 6 Aset Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
-
Blak-blakan! KPK Ungkap Peran Kakak Cak Imin, Khofifah hingga La Nyalla di Kasus Hibah Pokmas Jatim
-
Shopee dan Vidio Hadirkan Fitur Vidio Shopping, Cara Baru Belanja Praktis Sambil Nonton Tayangan
-
PNS DKI Dirikan Toko Mandiri, Komunitas Difabel Makin Pede: Kami Bisa Berdiri di Atas Kaki Sendiri