Suara.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menyatakan pelayanan publik merupakan sektor yang paling rentan korupsi dilihat dari jumlahnya yang terbanyak selama 2015.
"Hal ini terbukti ketika korupsi terjadi di sektor pendidikan, transportasi dan kesehatan masuk dalam kategori lima terbanyak," ujar Staf Divisi Investigasi ICW Wana Alamsyah dalam pemaparan hasil pemantauan penanganan perkara korupsi di Jakarta, Rabu.
Kasus korupsi sektor pendidikan, transportasi dan kesehatan masing-masing sebanyak 71 kasus dan merugikan Rp185 miliar, 54 kasus dan merugikan Rp199 miliar serta 41 kasus dan merugikan Rp143,3 miliar dalam 2015.
Sedangkan sektor dengan kasus korupsi terbanyak adalah keuangan negara sebanyak 105 kasus dan merugikan negara sebesar Rp385,5 miliar dan sektor yang paling banyak merugikan negara adalah sosial kemasyarakatan sebesar Rp639,8 miliar sebanyak 50 kasus.
Berdasarkan data yang dipantau ICW, kata Wana, total kasus korupsi yang masuk dalam tahap penyidikan selama 2010-2015 berjumlah 3.042 kasus dengan total tersangka sebanyak 6.733 orang dan nilai kerugian negara Rp33,2 triliun serta nilai suap Rp999,6 miliar.
Dalam periode tersebut, ia mengatakan terdapat penurunan penanganan kasus korupsi pada 2012 dan 2015 yang diduga karena ada pergeseran kasus dan kriminalisasi pada KPK.
Sementara itu, total kasus korupsi selama 2010-2014, ujar Wana, sebanyak 2.492 kasus dengan nilai kerugian negara Rp30 triliun dan nilai suap Rp549 miliar.
"Ada sekitar 552 kasus atau sekitar 22 persen yang tidak jleas perkembangannya apakah sudah masuk tahap penuntutan atau masih dalam proses penyidikan," tutur dia.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Kombes Pol Erwanto Kurniadi menyanggah data yang dipaparkan ICW dan menyebutkan jumlah kasus korupsi yang ditangani Polri lebih banyak dari data tersebut.
Ia menyebutkan kasus korupsi yang ditangani Polri hingga proses penyidikan pada 2010 sebesar 176, 2011 sebanyak 432 kasus, 2012 sebanyak 591 kasus, 2013 sebanyak 424 kasus dan 2014 sebanyak 569 kasus. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan