Suara.com - Seorang bocah (8) korban runtuhnya Hotel Club Bali selamat dalam pelukan sang ayah, Sutanto. Hotel itu ada di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Peristiwa terjadi Rabu (9/3/2016).
Natasya (8) langsung dibawa ke RSU Cimacan untu mendapatkan pertolongan medis. Dia mengalami luka patah dibagian kaki dan luka lecet dibeberapa bagian tubuhnya.
Saat menjalani perawatan, dia selalu menanyakan ayahnya. Bahkan dia terlihat menangis sambil melambaikan tangan ke arah pintu ruangan tempat dia dirawat.
Lany, sang ibu, mencoba menenangkan anaknya tersebut. Sambil berharap suaminya Sutanto dapat dievakuasi dengan selamat.
Dia menuturkan, saat peristiwa terjadi, dirinya tengah berada dilantai atas kamar yang ditempati anak, suami dan baby sisternya, untuk memastikan orang tuanya yang ikut berlibur bersama mereka sudah nyaman di kamarnya.
"Saya dan kedua orang tua saya berhasil selamat karena kamar mereka berada di atas kamar kami. Saya sempat melihat tembok bergeser dan lantai yang kami pijak ambruk. Seketika itu, saya seperti melayang karena tubuh saya dan orang tua saya terpental keluar kamar," katanya.
Sesaat tersadar dia mendapati bangunan hotel bagian dasar ambruk dan menimpa penghuni yang ada di dalamnya. Lany mengatakan, sempat tidak dapat bernafas dan tidak sadarkan diri karena anak, suami dan baby siternya masih berada di dalam kamar.
"Saya tidak ingat apa-apa ketika melihat kamar yang mereka tempati nyaris rata dengan tanah. Saya sadar sudah ada di dalam ambulance, saat sadar saya mencari anak dan suami saya, namun petugas melarang saya untuk masuk ke dalam reruntuhan hotel," katanya.
Meskipun sempat panik dan berharap kedua orang yang dicintainya selamat namun Lany akhirnya pasrah. Dia melihat bangunan yang ambruk nyaris rata dengan tanah dan kedua orang yang dicintainya sudah tertimbun selama 12 jam.
Hingga akhirnya menjelang sore tangis bahagia Lany pecah, ketika mengetahui anak semata wayangnya Natasya selamat dan berhasil dievakuasi. Dia berharap keajaiban akan diberikan pada suaminya."Saya berharap suami saya juga selamat, dia sudah menyelamtkan anak kami," katanya.
Sementara hingga malam menjelang tim gabungan memastikan nyawa Sutanto, dr Budi dan dr Meliyani, tidak dapat tertolong karena petugas memastikan ketiganya sudah tidak bernyawa sebelum proses evakuasi dihentikan. Tubuh ketiga orang korban sudah tidak bergerak, tangan mereka sudah dingin.
Kapolres Cianjur, AKBP Asep Guntur Rahayu, mengatakan, sebelum tim gabungan mengangkat tubuh Dewi dari dalam reruntuhan, pihaknya telah menemukan posisi Sutanto yang terjepit atap kamar yang terbuat dari beton, korban sudah tidak bergerak dan tubuhnya sudah mulai dingin, begitupula dengan dua korban lainnya.
"Tipis harapan ketiga orang korban masih hidup, terakhir kami pastikan tubuh ketiga korban sudah tidak bergerak dan tubuhnya sudah mulai mendingin. Kami menghentikan proses evakuasi setelah berunding dengan keluarga korban karena faktor cuaca hujan turun dengan deras," katanya.
Dia menjelaskan, pertamakali tim gabungan berhasil mengevakuasi tubuh Natasya dari dalam reruntuhan, dimana tubuh anak perempuan itu tertindih dalam pelukan tubuh ayahnya, tangan Sutanto terlihat menahan atap beton yang ambruk untuk menyelamatkan anaknya.
"Renak-rekan bisa lihat poto posisi tangan sang ayah yang berusaha menahan atap beton agar anaknya selamat. Menjelang siang kami masih melihat ada gerak tubuh korban, namun menjelang sore tidak ada sama sekali," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
KPK Buru 'Juru Simpan' Uang Korupsi Kuota Haji, Identitas Masih Rahasia
-
Mengapa Polisi Sukitman Lolos dari Maut G30S PKI hingga Jadi Saksi Kunci?
-
Lima Kali Mangkir, CEO Asing di Skandal Satelit Kemenhan Resmi Jadi Buronan
-
Ada 'Bendahara Gaib' Korupsi Kuota Haji Rp1 Triliun, Siapa Sosoknya dan Kemana Saja Aliran Dananya?
-
Dari Stunting ke Ekonomi: Program MBG Disiapkan Jadi Penggerak 3T
-
Karma Instan! Usai Sesumbar Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Kini Banting Setir Jualan Es Batu
-
Keraguan Publik Atas Keaslian Ijazah Jokowi Kian Membara Meski Bareskrim Menyatakan Asli
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
-
Skandal Proyek Satelit Kemenhan, Kejagung Buru CEO Asal Hungaria Gabor Kuti
-
Puan 'Bangga' Presiden Indonesia Comeback Pidato di PBB Usai Satu Dekade Absen: Ini yang Ditunggu