Suara.com - Para terpidana kasus teroris yang mendekam di lembaga pemasyarakan kelas I Cirebon, Jawa Barat, menolak digeledah. Penggeledahan dilakukan tim gabungan dari BNNK, Kepolisian, Satgas lapas di wilayah III Cirebon, Kodim dan Korem Cirebon.
Ada 8 narapidana terorisme yang ingin digeledah. Karena mereka menolak, penggeledahan pun dibatalkan.
"Ada delapan orang yang dipidana dengan kasus teroris dan mereka menolak untuk digeledah dan kami juga terpaksa tidak bisa menggeledah," kata Kepala Devisi Pemsyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat Agus Thoyib, di Cirebon, Kamis (10/3/2016).
Para terpidana terganggu dan menolak digeledah. Maka pihaknya terpaksa untuk tidak menggeledah. Sebab dikhawatirkan menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Ada satu petugas yang masuk dan sempat ingin menggeledah. Tapi sampai di kamar itu, petugas tersebut terkena pukulan oleh salah seorang terpidana kasus teroris.
"Iya ada satu petugas kami yang terkena pukulan oleh mereka dan untuk itu kami tidak menggeledah karena ada perlawanan," ujarnya.
Dengan kejadian tersebut, pihaknya akan segera mengevalusi, agar nantinya ketika ada penggeledahan yang sama tidak terulang kembali.
"Tentu akan kami evaluasi, agar kejadian tersebut tidak terulang lagi," ungkapnya.
Kejadian penolakan oleh penghuni lapas F yaitu mereka yang dipidana dengan kasusu teroris, mengakibatkan penggeledahan di lapas sempat terganggu.
Karena, petugas dan penghuni kamar F sempat bersitegang beberapa lama dan mengakibatkan napi yang ada di blok lain ikut meneriakan dan bersorak-sorak. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur