Suara.com - Sebanyak tujuh orang warga binaan (narapidana) Lapas Kelas II A Paledang Kota Bogor, Jawa Barat, diketahui telah melarikan diri. Mereka lari, Minggu (13/3/2016) pagi dengan cara menggergaji teralis penjara.
Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik (Binakdik) Lapas Kelas II Paledang, Iwan Setiawan membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Betul, kejadiannya pagi dini hari. Mereka melarikan diri dengan cara menggergaji teralis," kata Iwan, Minggu sore.
Pihak lapas telah melakukan upaya pengejaran terhadap tujuh orang napi tersebut, dan berkoordinasi dengan aparat Polres Bogor Kota untuk membantu penangkapan kembali.
"Untuk keterangan lebih lengkap ke Kalapas saja, yang pasti kami sudah melakukan tindakan pengejaran berkoordinasi dengan aparat Polres," katanya.
Kasat Reskrim Polres Bogor Kota, AKP Hendrawan Nugraha yang dihubungi secara terpsah mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan ke Lapas Paledang, dan memeriksa petugas yang berjaga tadi malam.
"Kami masih mengumpulkan keterangan saksi, dan juga petugas Lapas," katanya.
Tahanan kabur dengan cara menggergaji teralis yang ada di tembok belakang ruangan sel, yang merupakan saluran udara (ventilasi).
"Yang kabur ini satu sel di blok B, jumlahnya ada tujuh orang, mereka menggergaji teralis dengan gergaji besi, lalu menggunakan selimut untuk manjat ke atas," katanya.
Di TKP ditemukan dua unit gergaji besi di ruang sel yang ditinggal kabur oleh penghuninya. Aparat kepolisian juga menelusuri keberadaan gergaji besi di dalam Lapas.
"Kami masih mendata identitas napi yang kabur, status mereka semuanya narapidana, ada yang limpahan dari Polres Bogor Kota dan Polres Bogor Kabupaten," katanya.
Menurut Hendra, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat Polres Bogor Kabupaten untuk menelusuri rumah para napi yang kabur, untuk memudahkan upaya pencarian.
Tujuh orang napi tersebut terdiri atas tiga narapidana kasus narkoba, satu narapidana kasus pembunuhan (338 KUHP), satu orang kasus pencurian (363 KUHP), satu orang kasus pencurian biasa (362 KUHP), dan satu orang narapidana kasus penganiayaan (351 KUHP). (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
KPK Cecar Kabiro Humas Kemnaker Soal Aliran Uang Hasil Pemerasan K3
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia
-
Kuasa Hukum Beberkan Alasan: Penetapan Nadiem Makarim Sebagai Tersangka Dinilai Cacat Hukum
-
Dua Sekolah Internasional di Tangerang Selatan Dapat Teror Bom, Saat Dicek Ternyata Nihil
-
Tebuireng Disebut Jadi Contoh Bangunan Pesantren Ideal oleh Menteri PU
-
Biaya Hanya Rp 75 Ribu, Ini Daftar Lokasi SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini
-
Kementerian PU Akan Mulai Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Berapa Perkiraan Biayanya?
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka