Suara.com - Otak super-komputer rupanya punya batasan juga. Ini terbukti setelah juara dunia permainan Go, Lee Sedol, berhasil mengalahkan komputer berteknologi kecerdasan buatan buatan Google pada Minggu (13/3/2016).
Lee berhasil memenangkan laga keempat, setelah ia dikalahkan di tiga laga sebelumnya oleh AlphaGo, sistem kecerdasan buatan bikinan DeepMind, laboratorium komputer milik Google yang bermarkas di London, Inggris.
Kemenangan Lee tak saja mengubah skor menjadi 3-1, tetapi juga mengembalikan harga diri manusia dalam permainan berusia 5000 tahun, yang disebut sebagai salah satu permainan paling rumit di dunia.
Usai memastikan kemenangan dalam duel yang berlangsung selama lima jam itu, Lee langsung disambut tepuk tangan meriah oleh para penonton dan jurnalis yang menyaksikan langsung pertandingan itu di Seoul, Korea Selatan.
"Kemenangan ini sangat berharga dan saya tak akan menukarnya dengan apa pun di dunia ini," kata Lee, grandmaster Go asal Korsel.
Lee, yang berusia 33 tahun, mengatakan ia yakin telah menemukan dua kelemahan dalam program kecerdasan buatan Google itu. AlphaGo, kata dia, tampaknya tak siap menghadapi langkah-langkah yang tak terduga. Dengan kata lain, otak komputer tak siap menghadapi kejutan.
Selain itu, jelas Lee, AlphaGo tampaknya bermasalah ketika bermain menggunakan bidak berwarna putih.
Go, permainan asal Cina, dimainkan oleh dua pemain. Bidak-bidak berwarna putih dan hitam dimainkan di atas papan yang memiliki 19x19 kotak. Pemain yang keluar sebagai pemenang adalah yang mengusai lebih banyak bidang papan ketimbang lawannya.
Meski terlihat sederhana, Go sebenarnya lebih rumit dibandingkan catur.
Langkah pertama dalam catur memiliki 28 kemungkinan, sementara dalam Go ada 361 kemungkinan. Permainan Catur bisa berakhir setelah sekitar 80 langkah, tetapi Go baru akan berakhir setelah 150 langkah.
Pada laga di hari Minggu itu Lee menggunakan bidak putih. Di laga terakhir, yang rencananya digelar pada Selasa (15/3/2016) besok, Lee meminta menggunakan bidak hitam agar, kata dia, kemenangan yang diraih lebih berarti.
Adapun pendiri DeepMind, Demis Hassabis, mengatakan kekalahan pertama AlphaGo adalah sebuah pelajaran berharga dan merupakan cara untuk menemukan kelemahan yang nantinya akan diperbaiki.
"Ini adalah bukti nyata akan semangat perjuangan Lee dan ia mampu memenangkan laga hari ini secara brilian, setelah menelan tiga kekalahan," kata Hassabis, yang juga seorang master catur.
Sebelumnya para ilmuwan yakin bahwa komputer baru bisa mengalahkan manusia dalam permainan Go pada dekade mendatang. Tetapi AlphaGo berhasil mementahkan prediksi mereka setelah mengalahkan juara Go Eropa pada 2015 silam.
Terakhir kali sebuah mesin mengalahkan manusia dalam permainan yang rumit adalah ketika Deep Blue, sebuah program komputer IBM, mengalahkan juara catur dunia, Garry Kasparov, pada 1997. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!