Suara.com - Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru, Riau, menyatakan siap untuk mengawal dan memperkuat patroli melalui udara di Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pasca insiden penangkapan kapal nelayan Tiongkok beberapa waktu lalu.
"Kita sudah memiliki rencana kontijensi atau rencana tidak terduga. Namun, kita siap untuk memperkuat patroli di sana jika sudah ada perintah dari panglima," kata Komandan Pangkalan Udara (Lanud) RSN Marsekal Pertama TNI Henri Alfiandi kepada Antara di Pekanbaru, Selasa (23/3/2016).
Ia mengatakan, Lanud RSN yang saat ini memiliki dua skadron F16 dan Hawk siap setiap saat untuk memperkuat wilayah Natuna. Hanya saja, ia mengatakan bahwa saat ini belum ada laporan terkait pelanggaran wilayah udara di Natuna.
"Jika sudah ada laporan maka kita pasti diminta Selain itu, ia juga mengatakan bahwa intensitas gangguan di wilayah itu belum merupakan bentuk dari provokasi militer. "Dilihat dari intesitasnya belum provokasi militer. Kalau provokasi militer berarti ada armada mereka yang berada di sana. Saat ini TNI AL juga telah mengerahkan armada ke sana," jelasnya.
Dijelaskan Danlanud, pihaknya telah melakukan pengawasan dan pemetaan secara rutin di kawasan perbatasan terutama di Selat Malaka.
Otoritas Tiongkok melakukan intervensi dalam upaya penegakan hukum yang dilakukan aparat Indonesia untuk menangkap KM Kway Fey 10078 asal Tiongkok yang diduga melakukan pencurian ikan di wilayah perairan Natuna, Indonesia.
Saat berupaya menangkap kapal berbobot 300 gross ton itu pada Sabtu (19/3), Kapal Patroli Hiu 11 TNI Angkatan Laut mendapat intimidasi dari penjaga pantai Tiongkok.
Terkait peristiwa itu, pemerintah Indonesia telah melayangkan nota protes kepada pemerintah Tiongkok terkait masuknya kapal penangkap ikan KM Kway Fey 10078 dan kapal coastguard atau keamanan laut milik negara itu ke kawasan perairan Natuna.
Tag
Berita Terkait
-
Kapal Pencuri Ikan Asal Cina di Laut Natuna Ditembak Peringatan
-
Lantamal Selidiki Tujuan Kapal FV Viking Masuki Laut Indonesia
-
Pemerintah Hapus Kapas Eks Asing dari Daftar Kapal Indonesia
-
Menteri Susi Bantah Sembrono Dalam Kasus Kapal "Silver Sea"
-
Menteri Susi: Jaga Laut Indonedia Dari Pencuri Ikan Asing
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel