Suara.com - Tim Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya berhasil menangkap pemilik akun Facebook atas nama Feri Yanto yang menyebarkan konten bernada provokasi menjelang demo sopir taksi konvensional. Dalam akun tersebut, lelaki itu mengenakan seragam sopir taksi Blue Bird dan memegang senjata tajam.
"Iya, kemarin kami amankan. Yang bersangkutan memang sopir Blue Bird," kata sumber terpercaya di Polda Metro Jaya, Rabu (23/3/2016).
Cyber Crime, katanya, akan merilis kasus tersebut dalam waktu dekat agar masyarakat jangan resah.
"Nanti akan dirilis," kata dia.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto memerintahkan anak buahnya untuk secepatnya mengungkap akun provokatif tersebut.
"Foto-foto dari medsos yang beredar itu nanti kita akan lakukan penyelidikan," kata Moechgiyarto di Polda Metro Jaya, Selasa (22/3/2016).
"Foto bawa pedang, tapi setelah diselidiki ternyata itu foto jauh sebelumnya, kan kita cek juga kapan itu dimuatnya?" Kapolda menambahkan.
Dalam akun Facebook tersebut, lelaki itu mengunggah pesan seperti ini pada Minggu (20/3/2016) pukul 09.54 WIB.
"Sy mengajak rekan2 daru pool ME,MT,MJ,JE,JU,BDE,BDU,LL,LR,YD,OE,TJ,TT,GDD,MWK, Dan semua pool sejabodetabek, untuk mengjadiri Demo besar2an pada haei selasa tgl 22maret 2016, di dpan istanah negara. Jngan lupa bawa benda tumpul dan tajam,kalau perlu bom molotop,antisipasi jikalau uber sama grab lewat,langsung bantai," tulisnya.
Sopir tersebut memegang pedang. Ia juga menulis: "alat perang untuk tgl 22 maret 2016."
Tanggal 22 Maret merupakan hari dimana ribuan sopir taksi konvensional demonstrasi di Ibu Kota Jakarta. Mereka menuntut pemerintah menutup aplikasi pemesanan alat transportasi via online, Uber dan Grab. Produk ini dianggap telah merugikan taksi-taksi konvensional.
Terkait dengan polemik tranportasi konvensional dengan online yang diwarnai aksi kekerasan di jalan raya, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menilai hal itu terjadi karena adanya ketidaksinkronan sikap antara Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
"Demo kemarin adalah wujud ketidaksinkronan antara keduanya," kata Agus di DPR.
Menteri Jonan meminta transportasi online, Uber dan Grab, berhenti beroperasi sampai semua persyaratan sebagai angkutan umum dipenuhi. Sementara, Menteri Rudiantara mengatakan tidak bisa membekukan aplikasi Uber dan Grab karena bukan solusi. Rudiantara mengatakan penanganan masalah ini merupakan Kementerian Perhubungan.
Agus mengatakan Presiden Joko Widodo harus menengahi dan memberikan solusi kepada kedua menteri agar transportasi Indonesia sesuai dengan program Nawa Cita.
Berita Terkait
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Motor Listrik Yamaha Fokus untuk Transportasi Online Uji Sistem Baterai Tukar
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Masuk Prolegnas, RI Bakal Punya UU Transportasi Online Tahun Ini
-
BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Kajian Perlindungan Ojek Online, Bagian dari Meaningfull Participation
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan