Suara.com - Lima Jurnalis asing yang merupakan kru televisi HBO ditangkap oleh Imigrasi saat hendak memasuki wilayah Poso, Sulawesi Tengah. Kelima jurnalis itu berencana melakukan peliputan pergerakan kelompok teroris di bawah pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso beberapa waktu lalu.
Dirjen Imigrasi, Ronny Franky Sompie menuturkan kelima jurnalis asing itu setelah ditangkap langsung dipulangkan ke negara asalnya.
"Kami lakukan penangkapan karena mereka menyalahgunakan izin yang mereka peroleh. Kami deportasi langsung kemarin lewat Jakarta," kata Ronny usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Ronny mengatakan sebelum menangkap kelimanya, pihaknya mendapatkan informasi dari instansi terkait dan intelijen kemudian dilakukan pencegahan. Menurut dia, Lima jurnalis itu izin berkunjung yang mereka peroleh dari Kementerian Luar Negeri bertujuan ke Aceh.
"Mereka izinnya ke Aceh, tapi mereka ambil satu hari mampir mau menyaksikan kan ada operasi intelijen di Poso. Terkait kegiatan jurnalistik itu Kementerian Luar Negeri yang berkompeten memberikan perizinan," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, Lima jurnalis asing itu adalah empat asal Amerika dan satu orang asal Malaysia.
Menurut Kepala Divisi Imigrasi Kantor Kemenkumham Sulteng, Erna Yunati Murni, kedatangan lima jurnalis asing itu untuk masuk Poso sudah diperoleh sejak Senin, 21 Maret 2016. Mereka akan masuk Poso, setelah terbang dari Jakarta.
Rabu 23 Maret 2016, petugas Imigrasi Sulteng, kemudian mendapat informasi sekitar pukul 04.00 WITA, bahwa mereka itu sudah berangkat dari Jakarta menuju ke Palu dengan penerbangan maskapai Lion Air.
Berdasarkan informasi itu, petugas langsung menjaga pintu keluar penumpang di Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu. Pihak Imigrasi meminta pihak maskapai menyediakan ruangan khusus untuk digunakan sebagai tempat pemeriksaan terhadap lima jurnalis Amerika itu.
Ini data jurnalis asing yang dicekal masuk Poso:
1. Saroosh Yaqub Yalvi (host) asal Canada.
2.Nathan James Anderson (Camera Person) asal Amerika.3. Poh Si Teng (Producer) asal Malaysia.
4. Ramiro Ariel Remo (Sound Enginering),
5. Gerard Francis Ricciotti (Cinematographer) asal Amerika.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti