Suara.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan Batal menghadiri prosesi Semana Santa (Pekan Suci) di Larantuka, Flores Timur, kata Kepala Dinas Perhubungan NTT Richard Djami.
"Pak Menteri dijadwalkan hadir hari ini namun karena ada urusan mendadak beliau batal hadir," katanya kepada Antara saat ditemui di sela-sela persiapan prosesi Tuan Maninu (Kanak-kanak Yesus) di Larantuka, Jumat (25/3/2016).
Menteri perhubungan sebelumnya dalam keterangan Kapolda NTT Brigjen Pol E Widyo Sunaryo pada Kamis (24/3) mengatakan akan menghadiri prosesi Semana Santa yang telah menjadi tradisi umat umat Katolik di Larantuka selama 500 tahun lampau.
Bahkan Bupati Larantuka Yoseph L. Herin saat ditemui Antara di kediamannya juga mengatakan hal yang sama bawa Menhub akan menghadiri prosesi tersebut.
"Menteri besok pagi baru tiba di Larantuka, nanti nginapnya di salah satu paviliun di rumah jabatan," kata Bupati.
"Yang ikut Prosesi hari ini pak Gubernur Frans Lebu Raya dan Ketua DPRD NTT Anwar Poa Geno," tambahnya.
Sementara itu, prosesi laut atau yang disebut dengan prosesi Laskar Laut tersebut tidak hanya diikuti oleh umat Katolik saja, tetapi sejumlah umat Muslim serta wisatawan mancanegara juga turut hadir.
Prosesi Laskar Laut merupakan sebuah tradisi mengantar Tuan Meninu melalui laut menuju Pantai Kuce yang berada di Pohon Sirih yang kemudian ditaroh di armidanya.
Usai dilakukannya prosesi Laut, umat Katolik akan melanjutkan dengan prosesi Tuan Ma (Bunda Maria) menuju ke gereja Katedral. Tradisi Semana Santa di Larantuka itu sudah berlangsung ratusan tahun sejak abad ke-17, setelah Patung Santa Maria Reinha Rosari ditemukan oleh seorang warga di Pantai Ae Konga pada abad ke-15.
Tradisi keagamaan yang merupakan warisan Portugis itu sudah berlangsung lebih dari 500 tahun ketika bangsa Portugis menyebarkan agama Katolik dan berdagang cendana di Kepulauan Nusa Tenggara.
Semana Santa (Pekan Suci) yang berpuncak pada Prosesi Jumat Agung itu dimulai pada hari Rabu Trewa dan sudah dijadikan sebagai sebuah agenda wisata rohani oleh Pemerintah Flores Timur. (Antara)
Berita Terkait
-
Anggap Ignasius Jonan Tokoh Bangsa, Prabowo Buka-bukaan soal Pemanggilan ke Istana
-
Jonan Buka-bukaan! Ini Isi Diskusi 2 Jam Bareng Prabowo, Singgung Keadilan Sosial
-
Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Ignasius Jonan Merapat ke Istana saat Prabowo-AHY Rapat Bahas Utang Whoosh, Bakal Buka-bukaan?
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Menkum Sebut KUHAP Baru Mementingkan Perlindungan HAM, Mulai Berlaku 2026
-
Cuma Naik Rp2 Ribuan per Hari, Buruh Tolak Upah Minimum 2026 Ala Menaker, Usul Formula Baru
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu
-
Kasatgas KPK Diadukan ke Dewas, Benarkah Bobby Nasution 'Dilindungi' di Kasus Korupsi Jalan Sumut?
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru