- Ignasius Jonan membantah keras pertemuannya dengan Presiden Prabowo membahas Kereta Cepat Whoosh atau tawaran kursi kabinet
 - Diskusi selama dua jam tersebut fokus pada tiga hal: diplomasi luar negeri, pengembangan BUMN, dan program kerakyatan yang berpihak pada keadilan sosial
 - Jonan memberikan pandangannya terkait program prioritas pemerintah seperti MBG dan Kopdes Merah Putih, yang ia nilai memiliki potensi multiplier effect bagi ekonomi
 
Suara.com - Spekulasi liar yang mengaitkan pertemuan Ignasius Jonan dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas polemik Kereta Cepat Whoosh atau tawaran kursi menteri akhirnya terbantahkan. Seusai pertemuan tertutup selama dua jam di Istana Kepresidenan, Jonan secara gamblang membeberkan isi diskusinya yang ternyata jauh lebih mendalam, menyentuh isu diplomasi hingga program kerakyatan.
Mantan Menteri Perhubungan ini menegaskan bahwa topik kereta cepat sama sekali tidak disentuh oleh Presiden Prabowo selama obrolan panjang mereka. Padahal, kedatangan Jonan ke Istana bertepatan dengan rapat Prabowo bersama Menko Infrastruktur AHY yang salah satunya membahas restrukturisasi utang proyek tersebut.
"Nggak, nggak ada. Nggak, ya diskusi aja kok. Diskusi aja. Saya kira kalau, saya nggak tahu ya, soal Whoosh sih beliau nggak tanya ke saya pandangannya apa segala, nggak," tegas Jonan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11/2025).
Alih-alih membahas infrastruktur transportasi, Jonan mengungkapkan bahwa diskusinya dengan Prabowo lebih fokus pada tiga pilar utama, yakni peran aktif Indonesia di kancah diplomasi internasional, pengembangan BUMN, dan program-program yang berpihak pada keadilan sosial.
Jonan diundang dalam kapasitasnya sebagai warga negara untuk memberikan masukan konstruktif.
"Kami juga sharing tentang peran serta beliau yang sangat bagus dan aktif di diplomasi luar negeri. Juga di pengembangan BUMN dan partisipasi BUMN untuk bangsa dan negara yang lebih banyak, juga program-program yang sifatnya itu kerakyatan. Jadi seperti ya keberpihakan kepada keadilan sosial kalau menurut saya ya," tutur Jonan.
Lebih lanjut, Jonan memberikan pandangannya terhadap program-program prioritas yang kini tengah berjalan di bawah pemerintahan Prabowo. Ia menyoroti beberapa inisiatif seperti MBG, Kopdes Merah Putih, hingga Sekolah Rakyat yang diyakininya memiliki efek ganda (multiplier effect) bagi perekonomian, meskipun membutuhkan proses bertahap.
"Itu misalnya MBG, ada Kopdes Merah Putih, lalu Sekolah Rakyat, yang multiplier effect ekonominya, menurut saya secara perlahan mungkin akan tumbuh. Memang kalau diminta sempurna dari awal mungkin tidak mungkin tapi kan ini perbaikannya pelan-pelan gitu ya, mestinya jalan sih selama ini," jelasnya.
Jonan juga secara tegas menepis isu bahwa dirinya ditawari posisi di Kabinet Merah Putih, termasuk kembali menjabat sebagai Menteri Perhubungan. Ia menggarisbawahi bahwa pertemuannya murni untuk berdiskusi dan berbagi pandangan sebagai seorang rakyat.
Baca Juga: Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
"Oh nggak, nggak ada. Kita diskusi aja. Saya diskusi, sharing pandangan saya sebagai rakyat. Itu aja kok. Boleh dong," kata Jonan.
Pertemuan ini, menurut Jonan, terlaksana atas prakarsa Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.
"Jadi kami sebenarnya memang juga minta waktu untuk sharing lah. Sebagai rakyat, sebagai warga negara, berdiskusi tentang program-program yang dijalankan oleh beliau selama ini. Puji Tuhan beliau berkenan untuk mendengarkan dan diskusi dan menerima lah beberapa masukan," pungkasnya.
Berita Terkait
- 
            
              Pemerintah Siap Kembangkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Tapi Tunggu Urusan Whoosh Beres Dulu
 - 
            
              Ini Instruksi Prabowo untuk PT KAI: Mulai dari KRL hingga Kereta Khusus Petani dan Pedagang
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
 - 
            
              Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Human Error! Imbas Masak Nasi Ditinggal Pemiliknya, 3 Rumah di Cakung Jaktim Ludes Terbakar
 - 
            
              Kecelakaan Depan DPR: Pengemudi Ojol Kabur Tinggalkan Penumpang Bersimbah Darah, Kini Masuk DPO!
 - 
            
              Gerindra Bantah Budi Arie Sudah Jadi Kadernya, Dasco: Belum Ada KTA
 - 
            
              Di Mata Sang Penambal Ban Asal Pati Ini, JKN Telah Menjadi Penyelamat Hidupnya
 - 
            
              Hukum Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas? Yusril: Akibat Ketimpangan Sosial-Ekonomi
 - 
            
              OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Dibagi 2 Kloter, KPK Giring 9 Orang ke Jakarta, Siapa Saja Mereka?
 - 
            
              Pemerintah Siap Kembangkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Tapi Tunggu Urusan Whoosh Beres Dulu
 - 
            
              Dari Kuli Bangunan Jadi Gubernur, Abdul Wahid Kini Diciduk KPK dalam Operasi Senyap
 - 
            
              Sempat Dihadang Sopir Angkot, Kini Layanan Mikrotrans JAK41 Kembali Normal
 - 
            
              Geger OTT Gubernur Riau: KPK Angkut 9 Orang ke Jakarta, Nasibnya Ditentukan Hari Ini