News / Nasional
Selasa, 04 November 2025 | 10:46 WIB
Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignasius Jonan. (Suara.com/Novian)
Baca 10 detik
  • Ignasius Jonan membantah keras pertemuannya dengan Presiden Prabowo membahas Kereta Cepat Whoosh atau tawaran kursi kabinet
  • Diskusi selama dua jam tersebut fokus pada tiga hal: diplomasi luar negeri, pengembangan BUMN, dan program kerakyatan yang berpihak pada keadilan sosial
  • Jonan memberikan pandangannya terkait program prioritas pemerintah seperti MBG dan Kopdes Merah Putih, yang ia nilai memiliki potensi multiplier effect bagi ekonomi

Suara.com - Spekulasi liar yang mengaitkan pertemuan Ignasius Jonan dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas polemik Kereta Cepat Whoosh atau tawaran kursi menteri akhirnya terbantahkan. Seusai pertemuan tertutup selama dua jam di Istana Kepresidenan, Jonan secara gamblang membeberkan isi diskusinya yang ternyata jauh lebih mendalam, menyentuh isu diplomasi hingga program kerakyatan.

Mantan Menteri Perhubungan ini menegaskan bahwa topik kereta cepat sama sekali tidak disentuh oleh Presiden Prabowo selama obrolan panjang mereka. Padahal, kedatangan Jonan ke Istana bertepatan dengan rapat Prabowo bersama Menko Infrastruktur AHY yang salah satunya membahas restrukturisasi utang proyek tersebut.

"Nggak, nggak ada. Nggak, ya diskusi aja kok. Diskusi aja. Saya kira kalau, saya nggak tahu ya, soal Whoosh sih beliau nggak tanya ke saya pandangannya apa segala, nggak," tegas Jonan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11/2025).

Alih-alih membahas infrastruktur transportasi, Jonan mengungkapkan bahwa diskusinya dengan Prabowo lebih fokus pada tiga pilar utama, yakni peran aktif Indonesia di kancah diplomasi internasional, pengembangan BUMN, dan program-program yang berpihak pada keadilan sosial.

Jonan diundang dalam kapasitasnya sebagai warga negara untuk memberikan masukan konstruktif.

"Kami juga sharing tentang peran serta beliau yang sangat bagus dan aktif di diplomasi luar negeri. Juga di pengembangan BUMN dan partisipasi BUMN untuk bangsa dan negara yang lebih banyak, juga program-program yang sifatnya itu kerakyatan. Jadi seperti ya keberpihakan kepada keadilan sosial kalau menurut saya ya," tutur Jonan.

Lebih lanjut, Jonan memberikan pandangannya terhadap program-program prioritas yang kini tengah berjalan di bawah pemerintahan Prabowo. Ia menyoroti beberapa inisiatif seperti MBG, Kopdes Merah Putih, hingga Sekolah Rakyat yang diyakininya memiliki efek ganda (multiplier effect) bagi perekonomian, meskipun membutuhkan proses bertahap.

"Itu misalnya MBG, ada Kopdes Merah Putih, lalu Sekolah Rakyat, yang multiplier effect ekonominya, menurut saya secara perlahan mungkin akan tumbuh. Memang kalau diminta sempurna dari awal mungkin tidak mungkin tapi kan ini perbaikannya pelan-pelan gitu ya, mestinya jalan sih selama ini," jelasnya.

Jonan juga secara tegas menepis isu bahwa dirinya ditawari posisi di Kabinet Merah Putih, termasuk kembali menjabat sebagai Menteri Perhubungan. Ia menggarisbawahi bahwa pertemuannya murni untuk berdiskusi dan berbagi pandangan sebagai seorang rakyat.

Baca Juga: Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?

"Oh nggak, nggak ada. Kita diskusi aja. Saya diskusi, sharing pandangan saya sebagai rakyat. Itu aja kok. Boleh dong," kata Jonan.

Pertemuan ini, menurut Jonan, terlaksana atas prakarsa Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.

"Jadi kami sebenarnya memang juga minta waktu untuk sharing lah. Sebagai rakyat, sebagai warga negara, berdiskusi tentang program-program yang dijalankan oleh beliau selama ini. Puji Tuhan beliau berkenan untuk mendengarkan dan diskusi dan menerima lah beberapa masukan," pungkasnya.

Load More