Suasana Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (10/12). [suara.com/Oke Atmaja]
Baca 10 detik
Perang urat saraf jelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022 dimulai. Media sosial jadi salurannya.
Yang berhasil membuat heboh bukan cuma musisi Ahmad Dhani saat menyerang Basuki Tjahaja Purnama, pernyataan Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman juga tak kalah panas.
Habiburokhman mengatakan, dia akan terjun dari puncak Monumen Nasional kalau relawan Teman Ahok mampu mengumpulkan satu juta fotokopi buat Ahok. Selain itu, Habiburokhman juga menantang Ahok untung fitting baju orange terkait kasus pengadaan tanah untuk RS Sumber Waras. Baju orange ialah seragam khas tahanan KPK.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi Nasional Demokrat DPR Johnny G. Plate meminta siapapun menjelang pilkada Jakarta jangan jumawa. Dia mengingatkan agar tetap mengedepankan cara-cara sehat.
"Tidak perlu jumawa, berkompetisilah secara sehat," kata Johnny, Senin (28/3/2016).
Partai Nasdem adalah partai yang mendukung Ahok maju lagi ke bursa pilkada tahun 2017. Selain Nasdem, Partai Hanura juga mendukung Ahok.
Johnny menegaskan partainya dan relawan Teman Ahok tidak akan terprovokasi oleh pernyataan-pernyataan Habiburokhman.
"Kami tidak akan ambil pusing atas pendapat yang tidak sejalan dengan kompetisi demokrasi yang sehat," ujar dia.
Ketimbang perang statement, kata Johnny, lebih baik menjalankan cara-cara bersaing dengan dilandasi adu gagasan.
Johnny yakin relawan Teman Ahok dapat mencapai target untuk mendapatkan fotokopi KTP untuk tiket bagi Ahok maju lewat jalur independen.
"Nasdem meyakini bahwa threshold perorang bukan hal yang mustahil dan melalui kerja sama Teman Ahok maka persyaratan treshold akan dipenuhi oleh paket calon Ahok-Heru," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Sah! DPR Ketok Palu 10 Hakim Agung dan Ad Hoc HAM Baru Mahkamah Agung, Ini Daftar Namanya
-
Demi Keadilan Arya Daru Keluarga Minta RDP ke Komisi III DPR, Yakin Ada Pembunuhan Berencana
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ketua Komisi III DPR Habiburokhman Geram: Oknum Brimob Harus Bertanggung Jawab Tewasnya Driver Ojol
-
Habiburokhman: Ijazah Jokowi Tak Perlu Lagi Diperdebatkan, Fokus pada Prestasi Bangsa
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO