Suara.com - Pimpinan DPR menilai kondisi lembaga pemasyarakatan dan rumah tahan di Indonesia tidak mumpuni. Sehingga, setiap lembaga pemasyarakat dan rumah tahanan bisa saja terjadi kerusuhan.
Terakhir kericuhan terjadi di Rutan Malabero, Bengkulu. Dalam kerusuhan itu, ada lima orang tahanan yang tewas.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, peristiwa ini terjadi karena penjara overkapasitas. Bahkan, bila dibiarkan hal ini akan menjadi 'bom waktu'.
"Dari dulu di komisi III sudah me-warning, tidak ada satupun penjara di Indonesia jumlah penghuninya dibawah kapasitas. Kalau tidak 100 persen ya 200 persen kelebihan penghuninya, ini sudah tidak layak. Penghuninya tidur di lantai seperti pepes ikan," ujar Fahri di DPR, Senin (28/3/2016).
Selain itu, dia juga mendukung upaya pemindahan tahanan khusus narkoba dan terorisme dengan tahanan lain. Sebab, menurut Politisi PKS tersebut, dua tahanan pidana itu harus ditangani dengan cara yang khusus.
"Saya selalu mengusulkan agar narkoba dipindah jangan digabung, termasuk juga teroris perlu penanganan khusus. Gabungan masalah ini yg bikin lapas tidak akan pernah stabil. Saya kira kalau tidak ada terobosan memandang lapas tinggal nunggu waktu saja," katanya.
Ketua DPR Ade Komarudin juga menyebut, kondisi tahanan saat ini sudah tidak layak. Menurutnya, perlu infrastruktur baru untuk menampung tahanan. Tambah Politisi Golkar ini, diperlukan inovasi supaya perputaran narapidana bisa merata dan tidak terlalu menumpuk di satu lokasi.
"Saya kira perlu dikelola MenkumHAM soal distribusi (tahanan), misalnya tahanan yang sudah crowded bisa disalurkan ke penjara lain," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Demi Bela Palestina, Pramono Tolak Atlet Senam Israel Injakkan Kaki di Jakarta: Picu Amarah Publik!
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
Imigrasi Periksa 229 WNA di Jabodetabek, 196 Terindikasi Langgar Izin Tinggal
-
Lesti Kejora Tiba-tiba Minta Doa Usai Diperiksa Polisi 4 Jam Terkait Kasus Pelanggaran Hak Cipta
-
Siapa Dony Oskaria? Jejak Bankir Andal Pilihan Prabowo yang Kini Jadi Kepala BP BUMN
-
Uji Materi UU PDP di MK, Koalisi Sipil Minta Jurnalisme Tak Dianggap Perbuatan Melawan Hukum
-
Cederai Demokrasi! Guru Besar UI Kecam Keras Penangkapan Aktivis dan Penyitaan Buku Saat Aksi Demo
-
Roy Suryo Cs Bedah Buku Keliling 100 Kota, Sebut Ijazah Jokowi 99,99% Palsu dan Analogi Petruk
-
Diaspora Belanda Heran Lihat Aksi Relawan Jokowi Ancam Demo Pakai BH-CD: Negeri Ini Sedang Sakit
-
Dari KPK ke Istana: Profil Akhmad Wiyagus, Jenderal Integritas Kini Jadi Wamendagri