Wakil Ketua DPR Fadli Zon [suara.com/Meg Phillips]
        Wakil Ketua DPR Fadli Zon dari Fraksi Gerindra meminta polisi introspeksi diri menyusul kasus Siyono. Siyono, warga Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Siyono, meninggal dunia setelah dibawa Densus 88 Antiteror, pada Rabu (9/3/2016) lalu. Ketika itu, dia dicurigai anggota teroris.
 
"Kalau terjadi kesalahan prosedur, itu harus dihukum. Apalagi ini baru terduga teroris bukan terdakwa," kata Fadli di DPR, Selasa (5/4/2016).
 
Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Badrodin Haiti harus tetap terbuka. Kalau ada kesalahan prosedur dalam operasi, harus diungkap.
"Kalau terjadi kesalahan prosedur, itu harus dihukum. Apalagi ini baru terduga teroris bukan terdakwa," kata Fadli di DPR, Selasa (5/4/2016).
Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Badrodin Haiti harus tetap terbuka. Kalau ada kesalahan prosedur dalam operasi, harus diungkap.
"Jadi nggak boleh ditutup-tutupi, harus dibuka kepada publik. Yang bertanggungjawab pun harus dihadirkan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Fadli.
 
Fadli Zon khawatir tindakan keras Densus 88 terhadap warga yang masih berstatus terduga, justru memicu radikalisme baru. Sebab, teman korban bisa saja tidak terima dengan perilaku polisi.
 
Fadli Zon khawatir tindakan keras Densus 88 terhadap warga yang masih berstatus terduga, justru memicu radikalisme baru. Sebab, teman korban bisa saja tidak terima dengan perilaku polisi.
"Ini akan menimbulkan suatu reaksi yang negatif, bahkan bisa menimbulkan radikalisme yang besar karena tindakan yang sewenang-wenang. Ini akan menimbulkan sebuah dendam," katanya. 
Istri Siyono, Suratmi, bertekad untuk mencari keadilan. Suratmi ikhlas kalau nanti diusir aparat desa dari kampung halaman gara-gara berjuang mengungkap sebab kematian suami. Dia minta bantuan organisasi Muhammadiyah untuk mengusut.
"Saya sampaikan ke Bu Suratmi, jawabnya begini, 'Mas Dahnil, saya sedang mencari keadilan dan saya menitip usaha saya kepada Muhamadiyah. Kalaupun dalam usaha saya, saya harus terusir bumi Allah itu luas. Jadi Bu Suratmi menyatakan autopsi harus dilakukan untuk mencari keadilan.' Muhammadiyah menyambut baik dengan ikhlas dan bulat menampung dan menanggung keluarga Siyono jika diusir dari kampung halamannya," kata ujar Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Komentar
        Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah