Suara.com - Ribuan warga negara Indonesia (WNI) bermasalah yang bekerja di Negeri Sabah telah dideportasi oleh Pemerintah Malaysia melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara selama 2016.
Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kabupaten Nunukan Sigit Triwibawanto di Nunukan, Sabtu (9/4/2016) mengatakan dibandingkan waktu yang sama pada tahun 2015, jumlah WNI yang dipulangkan pada 2016 hampir sama yakni 1.489 orang.
Ia mengatakan jumlah WNI/TKI bermasalah yang telah dipulangkan dalam jangka waktu Januari-awal April 2016 telah mencapai 1.542 orang yang terdiri 1.206 laki-laki, 281 perempuan dan 55 anak-anak.
Ia memperkirakan, apabila pemulangan WNI/TKI bermasalah terus dilakukan sebagaimana yang berlangsung selama 2015 maka tidak tertutup kemungkinan jumlahnya akan melebihi 2015.
Dia mengaku tidak mengetahui penyebab banyaknya WNI/TKI bermasalah yang dipulangkan melalui Kabupaten Nunukan tersebut pada Januari 2016 sebanyak 284 orang yang terdiri 224 laki-laki, 41 perempuan dan delanap anak-anak.
Mereka berangkat ke Malaysia menggunakan paspor TKI (24 halaman) sebanyak 22 orang, paspor umum (86) dan ilegal (170) serta pas lintas batas (PLB) sebanyak enam orang.
Pebruari 2016 berjumlah 529 orang terdiri 371 laki-laki, 133 perempuan dan 10 anak-anak dimana berangkat bekerja di Negeri Sabah secara ilegal berjumlah 326 orang yang terdiri 236 laki-laki dan 90 perempuan, menggunakan paspor TKI (79) dan paspor umum (120) dan pas lintas batas (PLB) sebanyak empat orang.
Berita Terkait
-
Miris! Klub Malaysia Ogah Tampung 7 Pemain Naturalisasi Abal-abal
-
Media Malaysia Ikut Soroti Timnas Indonesia Cetak Sejarah di Piala Dunia U-17 2025
-
Makin Panas! Skandal Sepak Bola Malaysia, 7 Pemain Ilegal Seret FAM ke Jalur Hukum
-
Eks Pemain Arsenal, Josh Robinson Pamerkan Bendera Malaysia di Bio Instagram
-
Skandal Naturalisasi Malaysia: Tujuh Pemain Kini Tuntut FAM Bayar Ganti Rugi
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
Terkini
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan
-
Video Aksi Koboi di Tebet, Pulang Kerja Dihadang dan Diancam Tembak
-
Asfinawati Nilai Ada 'Main Politik' di Balik Mandeknya Kasus HAM di Kejagung
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis
-
Dipolisikan Buntut Ucapan Soeharto Pembunuh Rakyat, Ribka PDIP Tak Gentar: Dihadapi Saja
-
Diprotes Dewan, Pramono Bantah Ada Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan di 2026