Suara.com - Bagian Humas Pemkab Cianjur, Jawa Barat, membantah pemberitaan media online yang menyebut Bupati Tjetjep Muchtar Soleh ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. Humas menegaskan bupati sekarang tengah menjalankan ibadah umroh di Tanah Suci.
"Tidak benar pemberitaan di harian nasional tersebut, bupati sudah berangkat umroh sejak Jumat lalu, sedangkan pemberitaan tersebut hari ini. Jadi tidak benar kalau bupati Cianjur tertangkap tangan oleh KPK bersama seorang jaksa," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Cianjur, Pratama, Senin (11/4/2016).
Pemkab Cianjur akan mengambil langkah hukum karena pemberitaan tersebut telah meresahkan. Pemberitaan tersebut dinilai sebagai keterangan palsu.
"Kami akan melayangkan somasi ke kantor media tersebut karena ini menyangkut nama baik," katanya.
Pemkab Cianjur akan segera berkoordinasi dengan bagian hukum untuk menindaklanjuti hal tersebut agar nama baik Bupati Tjetjep tidak tercoreng karena disebut-sebut ditangkap tangan KPK.
Sementara itu, berbagai kalangan di Cianjur menyayangkan pemberitaan bohong yang telah menyebar diberbagai media sosial dan via Blackberry Masangger.
"Kami mendukung penegakan hukum, tapi tidak perbuatan tercela yang dilakukan media mengkriminalisasi seseorang sangat kami tentang," kata Ketua PWI Cianjur, Esya Mahendra.
Dia mendukung langkah yang diambil Pemkab Cianjur untuk mensomasi kantor berita tersebut karena telah menyebarkan berita bohong.
"Kita bekerja dilindungi undang-undang tapi harus patuh pada kode etik, tidak menulis berita di luar fakta dan data yang kuat," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Siapa Bupati Cianjur? Latar Belakang Dokter, Viral Bantu Medis Korban Demo
-
Jatuhnya Ramzi dari Kuda, Simbol Perjuangan Artis di Panggung Politik yang Tak Selalu Mulus?
-
Cek Fakta: Rumah Ramzi Wabup Cianjur Digeledah KPK terkait Pencucian Uang
-
5 Fakta Bupati Cianjur Berjaket One Piece yang Viral: Dari Nakama Sampai Disebut Kapten
-
Bupati Cianjur Pakai Jaket One Piece, Netizen Salah Fokus: Kapten Kita Ternyata Seorang Nakama
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta