Ketua DPRD DKl Jakarta Prasetio Edi Marsudi usai diperiksa KPK, Jakarta, Senin (11/4). [suara.com/Oke Atmaja]
Usai diperiksa KPK sebagai saksi untuk tersangka Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M. Sanusi, Ketua DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan sejumlah hal kepada wartawan.
Salah satu pernyataan penyidik ialah apakah dia mengenal Sanusi, Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land (Tbk), dan Assistant Personal Agung Podomoro Land Trinanda Prihantoro.
"Kenal sama yang ditangkap, terus saya jawab, saya jawab kalau Pak Sanusi saya kenal. Intinya seperti itulah," kata Prasetio.
Salah satu pernyataan penyidik ialah apakah dia mengenal Sanusi, Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land (Tbk), dan Assistant Personal Agung Podomoro Land Trinanda Prihantoro.
"Kenal sama yang ditangkap, terus saya jawab, saya jawab kalau Pak Sanusi saya kenal. Intinya seperti itulah," kata Prasetio.
Selain mengaku tidak mengenal pengembang, Prasetio membantah ada perusahaan yang mendekati anggota DPRD untuk memuluskan kepentingan mereka.
Selama menjalani pemeriksaan tadi, Prasetio mengaku mendapatkan delapan pertanyaan dari penyidik.
Kepada wartawan, Prasetio juga mengaku tidak pernah mengenal staf magang kantor Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Punama, Sunny Tanuwidjaja.
Selama menjalani pemeriksaan tadi, Prasetio mengaku mendapatkan delapan pertanyaan dari penyidik.
Kepada wartawan, Prasetio juga mengaku tidak pernah mengenal staf magang kantor Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Punama, Sunny Tanuwidjaja.
Prasetio mengaku tidak terlalu tahu proses pembahasan dua reperda yang ditangani Badan Legislasi DPRD DKI.
"Raperda? Itu kan urusan balegda ya, saya kan hanya menugaskan sebagai ketua," kata Prasetyo.
Karena menurut dia itu urusan balegda, Prasetio mengaku tidak mengetahui perihal nilai kontribusi dari lima persen menjadi 15 persen yang menjadi faktor utama alotnya pembahasan raperda.
"Saya nggak tahu, itu urusan baleg," kata Prasetyo.
Selain Prasetio, hari ini, KPK juga memanggil Wakil Ketua DPRD dari Gerindra M. Taufik dan Wakil Ketua DPRD dari Demokrat Ferrial Sofyan. Sleain itu, KPK juga memeriksa M. Sangaji sebagai anggota balegda dari Fraksi Hanura.
Kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan KPK terhadap Sanusi pada Kamis (31/3/3016) malam. Dia diduga menerima suap senilai Rp2 miliar dari Trinanda Prihantoro.
Sehari setelah itu, Jumat (1/4/2016), Ariesman Widjaja menyerahkan diri ke KPK.
Ketiga orang itu kemudian ditetapkan menjadi tersangka terkait pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.
KPK masih mendalami kasus tersebut. Semua yang dinilai punya kaitan akan diperiksa.
Bos PT. Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan telah dicekal untuk bepergian ke luar negeri. Staf magang di kantor Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sunny Tanuwidjaja, dan Direktur PT. Agung Sedayu Group Richard Halim Kusuma juga telah dicekal.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
Terkini
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati
-
OTT KPK di Bekasi: Bupati Ade Kuswara Diduga Terima Suap Proyek
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
KPK Sebut Tak Targetkan 3 OTT Dalam Sehari: Transaksi Terjadi Bersamaan
-
Penanganan Bencana Sumatra Masuki Fase Transisi, Pembangunan Hunian Dikebut