Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo menanggapi kabar yang beredar sebelum dilakukannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar pada tanggal 7 Mei 2016 mendatang. Kabar yang menyebutkan bahwa setiap calon Ketua Umum Golkar harus menyerahkan uang sebesar Rp20 miliar.
"Soal permintaan itu angka yang fantastis, cuma itu mungkin baru wacana dan pasti calon Ketua Umum keberatan," kata Bambang di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi Jalan Rasuna Said, Jakarya Selatan, Jumat(15/4/2016).
Lebih lanjut Bendahara Umum Golkar versi Munas Bali tersebut mengatakan bahwa dana Rp20 miliar dari setiap calon adalah sesuatu yang tidak wajar. Baginya yang wajar adalah sekitar Rp5 miliar, dan itu pun melalui sistem patungan setiap calon.
"Karena kalau menurut kami perusahaan seperti itu, sama saja kita belum maju sudah diperas. Kalau jumlahnya maksimum 5 miliar itu bisa kita pahami untuk melakukan rembuk atau patunganlah," kata Bambang.
Menurutnya, cara berupa patungan setiap anggota itu sudah banyak diterapkan oleh berbagia pihak. Dan menurutnya hal tersebut sangat membantu para calon.
"Sama seperti Kadin, ini ide nya dari Munas Kadin di HIPMI, kalau di HIPMI itu biasa kita patungan tapi jumlahnya enggak sampai Rp20 miliar paling banter 2-3 miliar. Tapi karena ini partai politik nanti mungkin Rp5 miliar masih ok lah," kata Bambang.
Karena itu menurutnya uang Rp20 miliar setiap calon sangatlah tidak masuk akal untuk dilaksanakan. Dia pun menilai alasan untuk kepentingan politik Golkar adalah hanya alasan yang dibuat-buat bahwa akan terjadi money politic kalau uangnya hanya dibawah angka Rp20 miliar.
"Ahhh, ya sudahlah, itu kan cuma alasan yang dicari cari saja, nggak ada kebijakan money politic. Semua harus dibayar, pasti semua ada bermain juga tapi itu kita minta keterlibatan penegak hukum untuk mengawasi kalau ada suap," kata Bambang.
Komentar
Berita Terkait
-
5 Fakta Tesla Cybertruck Pelat 'Sakti' ZZH Ramaikan Fenomena 'Tot Tot Wuk Wuk'
-
Respons Bambang Soesatyo Ditanya soal Tunjangan Rumah Dinas DPR Rp 50 Juta
-
Bambang Soesatyo Buka Suara Soal Demo di DPR dan Kehadirannya di PIK 2
-
DPR Didemo Buruh dan Mahasiswa, Bambang Soesatyo Malah Hadiri Acara di PIK 2
-
Tutut Soeharto Bertarung di Munaslub Golkar? DPD Sulsel Solid ke Bahlil Lahadalia
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?
-
Kementerian BUMN Turun Kasta Jadi Badan, Bagaimana Nasib ASN dan Pegawainya?
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media
-
Drama Panas di Awal Muktamar X PPP: Adu Mulut 'Lanjutkan' vs 'Perubahan' Pecah Saat Mardiono Pidato