Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta kepada pemerintah pusat untuk tidak menghilangkan kontribusi tambahan 15 persen bagi pengembang yang ikut proyek Reklamasi Teluk Jakarta.
Pasca adanya kesepakatan moratorium reklamasi oleh pemerintah pusat, Ahok sendiri tidak mau ambil pusing soal izin reklamasi. Pasalnya, kata Ahok saat ini pemerintah pusat telah membentuk komite gabungan untuk menyelesaikan masalah aturan yang belum lengkap termasuk soal izin proyek tersebut
"Saya kira didiemin gitu, digugat-gugat lebih rugi nggak ada yang berani beli juga. Lebih baik diberesin pusat. Toh semua yang penting mau beresin pusat 15 persen jangan hilang. Itu aja buat saya. Izin mau diambil orang juga boleh kok. Izin mesti DKI? Yang penting 15 persen jangan hilang," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur tersebut khawatir jika tambahan 15 persen bagi pengembang dihilangkan. Maka, lanjut Ahok, ada penambahan tanah yang nantinya akan dibebankan kepada Pemprov DKI.
"Kalau 15 persen itu hilang, berarti ada tambahan tanah buat DKI yang harus jadi beban. Karena persen fasum fasos 5 persen dari netto gros repot dong saya," kata Ahok.
Pasca reklamasi ditunda, Pemprov DKI akan mengajukan usulan Raperda baru kepada Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI. Ahok juga mengatakan akan kembali masukan kontribusi tambahan 15 persen dalam pengajuan raperda baru tersebut.
"Pasti ya (15 persen kontribusi tambahan pengembang di masukan ke raperda baru)," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Ahok Buka Kartu: 3 Kunci Ini Bisa Bikin Otomotif RI Jadi Raksasa Ekonomi
-
Kasus Deddy Sitorus Dinilai Mirip Ahok: Video Tuai Polemik karena Sengaja Dipotong?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Jadi Pusat Ekonomi Timur Jakarta, Pengembangan Properti Mulai Bergeser Garap Hunian di Karawang
-
Ahok Kritik Pedas Rencana Utang Rp700 Triliun Pemerintah: Itu Namanya Gali Lubang Tutup Lubang!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026