Suara.com - Ada-ada saja ulah aneh anak muda sekarang di era yang serba terhubung secara global di dunia maya. Kali ini, seorang remaja putri harus berurusan dengan hukum gara-gara tindakannya yang dinilai tidak saja jahat, namun juga membuat geleng-geleng kepala. Tepatnya, dia didakwa karena menyiarkan langsung video perkosaan teman perempuannya yang masih berusia 17 tahun.
Sebagaimana dilansir News.com.au, Rabu (20/4/2016), adalah Marina Lolina (18 tahun), nama remaja putri asal Amerika Serikat (AS) yang kini terlibat masalah hukum tersebut. Pada Jumat (15/4) lalu, dia pun harus tampil di persidangan, bersama Raymond Gates, sosok terdakwa pemerkosa dalam kasus tersebut.
Dalam persidangan kali ini, kedua terdakwa sama-sama menyatakan tak bersalah atas semua dakwaan berlapis yang dikenakan kepada mereka. Termasuk di dalam dakwaan adalah tindak perkosaan, penculikan, kekerasan seksual, hingga memanfaatkan hal berbau seksual dari anak di bawah umur.
Menurut pengacara Lolina, Sam Shamansky, pelajar SLTA itu sebenarnya saat itu berusaha merekam tindak kekerasan seksual yang terjadi sebagai barang bukti. Dengan kata lain, Lolina diklaim justru saat itu tengah berusaha membantu. Namun pembelaan ini dibantah jaksa penuntut umum, dengan mengatakan bahwa "dia justru terobsesi dengan 'likes' (dari siaran itu)."
Disebutkan, Lolina dan rekannya yang menjadi korban, berteman dan berasal dari sekolah yang sama. Pada Februari lalu, mereka berdua bersosialisasi dengan Gates (29), sang terdakwa pemerkosa, di sebuah rumah di Colombus. Diketahui, Gates sendiri ternyata baru saja mereka kenal sehari sebelumnya saat berjumpa di sebuah mal setempat.
Saat acara kumpul-kumpul itulah, setelah ketiganya minum-minum dan mengobrol beberapa saat, Gates ternyata mulai melakukan tindak kekerasan seksual terhadap teman Lolina. Namun sementara itu, saat itu pula Lolina justru menghidupkan aplikasi Periscope untuk merekam dan menyiarkan langsung kejadian tersebut.
Menurut pengacara Lolina yang berbicara di persidangan, kliennya memang memiliki kebiasaan merekam dan menayangkan hampir apa saja menggunakan aplikasi tersebut. Shamansky juga menyatakan bahwa pada saat kejadian, sembari tetap menyiarkan peristiwa itu, kliennya sebenarnya telah coba melakukan "segala yang bisa dilakukan untuk mengendalikan situasi."
"Dia melakukan segalanya... bahkan sampai ke titik di mana dia bertanya sembari menyiarkan (kejadian) itu kepada follower-nya di Periscope, 'Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa yang harus kulakukan sekarang?'" ungkap Shamansky, sebagaimana dikutip WSYX yang terafiliasi dengan ABC.
Namun, pembelaan itu ditepiskan oleh jaksa Franklin County, Ron O'Brien. Menurut sang penuntut umum, Lolina paling-paling hanya sekejap terlihat seolah berusaha membantu korban, dalam video berdurasi 10 menit tersebut. Menurutnya, korban terus berteriak "stop" dan "no" sepanjang tayangan, sementara Lolina justru seolah menikmati reaksi penonton tayangan itu.
"Menurut saya, dia jadi menikmati semua 'likes' yang didapatkan oleh tayangan langsungnya, dan karenanya terus melakukan itu, dan tidak melakukan apa pun demi membantu korban," ungkap O'Brien.
Usai sesi persidangan itu, hakim menetapkan uang jaminan sebesar US$160.000 (sekitar Rp2,1 miliar) untuk Lolina. Sementara terhadap Gates, sang terdakwa pemerkosa yang juga mengklaim tidak bersalah, uang jaminan ditetapkan sebesar US$384.000 (sekitar Rp5 miliar). Jika divonis bersalah, masing-masing terdakwa terancam hukuman 40 tahun penjara.
Sementara, terlepas dari kasus ini, Lolina sendiri juga didakwa atas kasus pengambilan foto telanjang temannya, yang dilakukan sehari sebelum kejadian perkosaan tersebut. [News.com.au]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan