Suara.com - Hubungan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Ketua Umum PBB kembali memanas.
Ahok sampai menceritakan pengalaman ketika dulu Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi gubernur Jakarta (2013) menemui banyak pengacara karena pemerintah sering kalah di pengadilan dalam mempertahankan aset. Salah satu pengacara yang ditemui adalah Yusril Ihza Mahendra yang sekarang berhasrat menjadi calon gubernur Jakarta periode 2017-2022.
"Jadi dulu Pak Jokowi waktu kita sering kalah, Pak Jokowi menemui banyak pengacara. Banyak yang menawarkan kepada kami. Akhirnya keputusan kami adalah kami tidak bisa mempercayakan kepada sembarang pengacara," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Ketika itu, Ahok masih wakilnya Jokowi. Jokowi dan Ahok berhati-hati menyewa pengacara karena kalau salah orang bisa menikam balik.
"Karena pengacara yang suka membela orang sembarangan bukan idealisme, bisa dirampok Jakarta. Bayangin kalau Pak Yusril bantu DKI jadi pengacara, tahu-tahunya dia dibayar pihak Bantargebang (pengelola TPST Bantargebang) hantam kita sekarang bagaimana," kata Ahok.
Seperti diketahui Yusril sekarang menjadi pengacara perusahaan swasta yang mengelola sampah Bantargebang, yakni PT. Godang Tua Jaya dan PT. Navigat Organic Energy Indonesia. Pemerintah Jakarta menilai perusahaan ini wanprestasi dan akan diputus kontraknya. Tetapi mereka tidak terima, lalu menyewa Yusril untuk menghadapi pemerintah Jakarta.
"Pak Yusril adalah pengacara Bantargebang yang membuat kami menahan SP3. Kenapa? Kami pengen ada dua bukti bahwa dia wanprestasi (PT. GTJ dan NOEI)," kata Ahok.
Saat ini, pemerintah Jakarta memakai jasa audit independen untuk mengaudit keuangan dua perusahaan swasta tersebut.
"Sekarang lagi bekerja. Karena kalau tidak dapat dua (bukti) nanti dia akan gugat kami. Begitu kami dapat dua, selesai dia. Bisa bayangin nggak kalau Pak Yusril kemarin sebagai pengacara di DKI ketika DKI sedang berperkara dengan swasta, dibayar swasta dia ikut, bisa habis," kata Ahok.
Ahok menilai Yusril bukan pengacara yang selalu membela rakyat kecil. Contohnya, Yusril juga membela PT. Sahabat Mulia Sakti dalam kasus pembangunan pabrik semen di kawasan pegunungan Kendeng seluas 2.600 hektar yang diprotes warga.
"Dan mesti ingat lho yang semen di Jawa Tengah juga dia bela pengusaha bukan bela rakyat. Bagaimana kita bisa putuskan bekerja sama dengan Pak Yusril?" kata Ahok.
Belakangan, Yusril menjadi pengacara warga Luar Batang yang akan terkena program revitalisasi.
Ahok curiga Yusril membela warga Luar Batang karena Yusril sedang mempersiapkan diri menjadi calon gubernur Jakarta.
"Untuk kepentingan kampanye dia bela sekarang Luar Batang," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting