Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta intelijen untuk mencari tahu siapa sesungguhnya orang yang menyebarkan poster berisi pengumumkan aksi Gerakan Aksi Damai Sejuta Umat Dukung Ahok pada Minggu (5/5/2016) jam 08.00 WIB nanti. Aksi tersebut juga diselingi pencarian sumbangan lewat rekening BCA atas nama Darmawan Wijaya.
"Saya nggak tahu, sedang suruh intel periksa," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Setelah mengetahui ada rencana aksi mencari sumbangan mengatasnamakan Ahok, dia langsung bertanya ke relawan Teman Ahok. Teman Ahok merupakan relawan yang selama ini bekerja mengumpulkan fotokopi KTP warga Jakarta untuk memenuhi syarat maju melalui jalur non partai politik.
"Saya kira itu nggak betul. Saya tanya sama Teman Ahok, (mereka bilang) itu bukan Teman Ahok resmi. Makanya begitu ada yang ngetwit, kita mengimbau semua orang yang mendukung saya untuk tidak turun di CFD," ujar Ahok.
Ahok meminta pendukungnya jangan pernah kampanye politik di acara car free day hari minggu. Soalnya, Ahok telah menerbitkan peraturan gubernur untuk pelarangan aksi politik di program tersebut.
"Karena itu berlawanan dengan pergub yang saya buat. Jadi tolong pada siapapun, yang mau mendukung saya jadi gubernur kembali, jangan datang ke CFD yang diimbau dari yang mengaku teman Ahok. Karena itu bukan Teman Ahok yang resmi," kata Ahok.
Poster Gerakan Aksi Damai Sejuta Umat Dukung Ahok tersebar di media sosial.
Lokasi acaranya di Silang Monas. Peserta diajak longmarch menuju Bundaran Hotel Indonesia dan kembali lagi ke Monas.
Di poster tersebut juga diberi catatan kepada kaum muda, Teman Ahok, relawan Ahok, dan simpatisan Ahok yang akan ikut acara dapat menghubungi panitia atau dapat langsung ke lokasi acara di gedung Smesco UKM, Jalan Gatot Subroto, kavling 94, Pancoran, Jakarta Selatan.
Dalam poster tersebut juga dicantumkan pengumuman pengumpulan donasi ke rekening BCA atas nama Darmawan Wijaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?