Suara.com - Sekretaris Daerah Pemerintah Provisni DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan setiap bulan menerima uang operasional dari Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebesar Rp100 juta. Uang itu merupakan uang operasional Ahok.
"Ada, itu kebijakan gubernur. Sekda dikasih operasional Rp100 juta tiap bulan. Kira-kira baru berjalan setahun. Anggarannya dari operasional gubernur," kata Saefullah di Lapangan IRTI, Monumen Nasional, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Uang dari Ahok, kata Saefullah, biasanya dipakai untuk kegiatan kemasyarakatan, seperti menghadiri undangan acara pernikahan warga Jakarta. Walau bebas menggunakan uang, katanya, Ahok tetap meminta laporan pertanggungjawaban.
"Tergantung saya (dipakai buat apa). Buat kondangan, yang penting dilaporkan. Itu buat saya, mau nyumbang tempat ibadah boleh-boleh saja," kata dia.
Saefullah menegaskan tidak pernah memanfaatkan uang tersebut untuk kampanye menjelang Pilkada Jakarta. Apalagi, Saefullah tidak berhasrat mencalonkan diri menjadi gubernur atau wakil gubernur periode 2017-2022.
"Kalau kampanye itu kan orang yang sudah positif mencalonkan dirinya sebagai gubernur atau wagub. Saya nggak pernah mengkampanyekan diri untuk menjadi gubernur atau wagub," katanya.
Saefullah berani mundur kalau terbukti memanfaatkan uang operasional yang diberikan Ahok untuk kampanye.
"Kalau saya kampanye, saya salah karena melanggar sumpah saya. Kalau saya kampanye, saya mesti berhenti dari PNS (pegawai negeri sipil)," katanya.
Tak hanya kepada Saefullah, para wali kota juga menerima uang operasional dari Ahok. Di antaranya, Rustam Effendi. Ketika Rustam masih menjadi wali kota Jakarta Utara juga menerima duit Rp50 juta dari Ahok. Uang tersebut juga dimanfaatkan untuk kegiatan kemasyarakatan, seperti ke acara pernikahan warga.
"Jadi uang Rp50 juta itu merupakan biaya operasional Pak Gubernur ke seluruh wali kota, untuk karangan bunga bila mana ada masyarakat atau rekan-rekan PNS yang punya hajatan," ujar Rustam, Selasa (26/4/2016).
Berita Terkait
-
Karena Kritik Ahok, Inggard Joshua Terancam Diganti dari DPRD DKI
-
Ahok: Kalau Ada Pejabat Berani Mundur, Saya Senang
-
Ahok Tak Takut Digertak Pejabat Ingin Mundur, Malah Bersyukur
-
Rustam Mundur Gara-gara Pembicaraan Saefullah dan Ahok Bocor?
-
Di Hardiknas, Ahok Bicara Soal Pendidikan Tanpa Diskriminasi
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Joget DPR di Depan Prabowo-Gibran: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan di Sidang MKD!
-
KPK Terbitkan Sprindik Baru dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah dan Produk Kilang Pertamina-Petral
-
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Jadi Operasi Tangkap Tangan Keenam di 2025
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Tito Karnavian: Rp210 T untuk Hidupkan Ekonomi Desa Lewat Kopdeskel Merah Putih
-
Geger Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Saat Mau Numpang Tidur di Masjid, Begini Kronologinya
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
-
3.000 Pelari Padati wondr Surabaya ITS Run 2025, BNI Dorong Ekonomi Lokal dan Budaya Hidup Sehat
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok