Suara.com - Aktivis Ratna Sarumpaet tak terima dengan tindakan aparat kepolisian yang mengamankan truk tronton milik musisi Ahmad Dhani yang mengangkut alat musik dan alat peraga aksi. Tadinya, truk tronton tersebut akan membawa peralatan ke depan gedung KPK untuk aksi Panggung Rakyat Tangkap Ahok.
Ratna Sarumpaet menyampaikan emosinya melalui akun Twitter-nya sepanjang hari ini.
"POLISI BUPAYA GAGALKAN "Panggung Rakyat TANGKAP AHOK" ? Smalam Truk Sound & Mobil Ahmad Dhani ditangkap di Kuningan dan ditahan di Polda," tulis Ratna Sarumpaet.
Ratna Sarumpaet menegaskan bahwa ini negara demokrasi dan tidak boleh aparat keamanan melarang hak warga untuk menyampaikan aspirasi.
"Demokrasi! POLISI MAU GAGALKAN Panggung Rakyat TANGKAP AHOK? Truk Sound & Mobil Ahmad Dhani dtangkap/dtahan d Polda," tulis Ratna Sarumpaet.
Tetapi, menurut Ratna Sarumpaet, meski peralatan aksi diamankan polisi, hak untuk menyampaikan pendapat tetap tidak bisa dibungkam.
"Demokrasi! Polisi thn Mobil sound @AHMADDHANIPRAST Bw gitar org tetap bisa nyanyi, tanpa Mobil Sound tetap bs orasi," tulis Ratna Sarumpaet.
Ratna Sarumpaet pun menyinggung Instruksi Presiden Joko Widodo terkait demonstrasi.
"Neg DEMOKRASI nih paK @jokowi! Truk, Mobil & Sound Milik Ahmad Dhani Ditahan Polda, Alasan Inpres Larangan Demo KPK," tulis Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani marah karena rencana penyelenggaraan aksi Panggung Rakyat Tangkap Ahok di depan gedung KPK siang ini gagal.
Musisi yang berhasrat menjadi calon gubernur Jakarta untuk menggantikan Ahok itu meluapkan emosi di Twitter.
"Anak buah saya lagi di interogasi intel Polda Metro...Mau apa bos?...jgn cari gara gara...jgn sampe salah orang brow...gw kesana sekarang," tulis Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani kemudian menyebut ada yang mengintimidasi media agar tak meliput aksi Panggung Rakyat Tangkap Ahok. Dia menyebut media itu sebagai banci.
"Katanya beberapa media banci di intimidasi utk tdk meliput demo hari ini di KPK ...," tulis Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani tidak mengerti kenapa hak untuk menyatakan pendapat melalui demonstrasi ditanggapi polisi seperti ini.
"Kalo bener ada inpres larang demo KPK...presiden nya kita demo biar ada inpres larang demo ke presiden....ha..ha..." tulis Ahmad Dhani.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, menjelaskan pengamanan tronton berisi alat peraga aksi tidak dimaksudkan untuk membungkam hak warga menyampaikan pendapat di muka umum. Tetapi, tujuannya lebih ke antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan polisi, di antaranya kemacetan lalu lintas.
"Makannya tadi pagi pukul 03.00 WIB saat melintas di depan kedutaan besar Belanda itu langsung kami amankan dan bawa ke sini. Ada satu tronton, ada satu mobil box KFC , peralatan peralatan sound sistem. Dan juga ada satu genset yang nyusul pada pukul 06.00 WIB dan kami tarik juga ke Polda Metro Jaya," ujar Awi.
Awi menambahkan selain mengamankan truk, polisi juga memeriksa delapan orang di Polda Metro Jaya.
"Delapan orang yang kita periksa secara intensif. Karena apa? Sebenarnya kita sudah kasih tahu. Mereka sudah memberikan laporan demo kali ini, dan kita sudah ingatkan jangan melakukan itu. Karena apa? Karena nanti akan membuat macet," kata Awi.
Awi mengatakan pelaksanaan aksi tersebut memang sudah mendapatkan izin, tetapi karena sampai mendatangkan tronton segala, akhirnya polisi tak mau ambil resiko.
"Ya, tronton bagaimana kalau ditaruh di Jalan Rasuna said, itu sudah melanggar undang-undang kalau menyebabkan macet. Makannya kita cegah," katanya.
Tadinya acara tersebut akan diisi dengan berbagai aksi, seperti pentas musik Ahmad Dhani dan kawan-kawan, pentas teater, dan orasi. Menurut poster yang disebar di media sosial, orator yang akan hadir, antara lain mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Joko Santoso, Mayjen (Purn) Prijanto, Sri Bintang Pamungkas, Jaya Suprana, Eggie Sudjana, dan Presiden KSPI Said Iqbal.
Berita Terkait
-
Jelang Demo Ahmad Dhani, Kawat Berduri Dibentangkan di Depan KPK
-
Truk Tronton Ditahan Polda, Ahmad Dhani Belum Tersangka
-
Ahmad Dhani Ngamuk, Tronton Anti Ahok dan Kru Diamankan Polisi
-
Tronton Alat Musik Disita, Ahmad Dhani Gagal Demo Ahok di KPK
-
Tolak Reklamasi, Ini Saran Ahok Buat Para Aktivis Lingkungan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?