Suara.com - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah tidak keberatan dengan permintaan Kejaksaan Agung kepada pemerintah agar dana operasional ditingkatkan lagi. Menurut Fahri hal ini nanti akan berimbas pada peningkatkan kinerja para jaksa.
"Cuma 10 ribu kalau nggak salah jaksa di seluruh Indonesia itu. Maka dengan memperbaiki yang 10 ribu itu saja, efeknya kepada perkara akan sangat bagus itu," kata Fahri di gedung Nusantara III, komplek DPR, Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Fahri mengingatkan profesi jaksa yang sangat penting dalam sistem hukum Indonesia, terutama dalam penentuan baik buruknya proses peradilan. Jadi, kata dia, penting kiranya profesionalisme jaksa tetap dijaga, antara lain dengan jaminan kesejahteraan.
"Sehingga jaksa bisa menyetop kalau ada berkas yang datang dari kepolisian yang tidak bagus. Sehingga tidak masuk ke persidangan. Itu yang saya bilang jaksa sebagai pengendali perkara, jaksa itu sangat penting untuk menentukan apakah proses peradilannya itu akan berjalan dengan baik atau tidak," tutur Fahri.
Fahri mengatakan bisa saja tidak seorang jaksa memonopoli suatu perkara untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan peningkatan kesejahteraan jaksa.
"Kalau jaksa bisa menyeleksi perkara yang masuk ke persidangan secara lebih profesional, karena dia itu kebutuhan hidupnya dan lain-lain relatif tidak terganggu. Maka persidangan dan penegakan hukum kita akan baik. Jadi saya setuju kalau soal kesejahteraan jaksa," kata Fahri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan