Kejaksaan Agung telah menyiapkan sumber daya manusia yang tugasnya menegakkan supremasi hukum dalam bidang kemaritiman dengan cara menyelenggarakan pendidikan bagi jaksa-jaksa untuk mendalami masalah kelautan dan perikanan.
"Kesiapan kami dalam kaitan upaya penegakan hukum di laut, kejaksaan sudah menyelenggarakan pendidikan bagi jaksa-jaksa untuk mendalami masalah kelautan dan perikanan," kata Jaksa Agung H.M Prasetyo dalam seminar nasional bertajuk sinergitas penegakan hukum di negara maritim di Ambon, Selasa (31/5/2016).
Para jaksa yang sudah mengikuti pendidikan ini kemudian disebarkan ke seluruh daerah di Tanah Air, khususnya yang rawan kejahatan di laut.
Menurut Jaksa Agung, di Maluku juga sudah ada beberapa jaksa yang mengikuti pendidikan khusus bidang kelautan dan perikanan, sehingga mereka nanti siap ketika harus menangani kejahatan-kejahatan berkaitan dengan masalah kelautan dan perikanan.
"Saya hadir di Ambon untuk seminar nasional yang sangat strategis dan tepat berlangsung di sini, membahas masalah kerja sama dan sinergitas antara aparatur hukum dalam melakukan penegakan hukum di negara maritim kita," katanya.
Jaksa Agung juga menyatakan, Indonesia adalah negara kepulauan, memiliki lebih dari 17.000 pulau besar dan kecil dan 70 persen wilayahnya terdiri dari laut, tentunya memerlukan perhatian serius karena laut bukan sekedar air yang melimpah tetapi didalamnya terkandung aset serta kekayaan yang luar biasa besarnya yang seringkali kurang disadari selama ini.
Kalau lautan ini dan potensi di dalamnya secara maksimal dieksploitasi, tentu akan menjadi penyumbang terbesar dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa ini.
"Kita melihat setiap hari ada pemberitaan mengenai masuknya kapal-kapal pencuri ikan dari negara lain ke perairan Indonesia dan selama ini memang kita sudah melakukan suatu sikap dan tindakan tegas terhadap mereka, tapi saya rasa itu masih kurang," tandas Jaksa Agung.
Dalam artian, lanjutnya, harus selalu menjaga keajegan dan kelangsungan dari upaya mengamankan laut Indonesia karena di sini bukan hanya berbicara masalah menjaga kekayaan laut tetapi juga kedaulatan bangsa dan negara.
Ditambahkan, kelak dilanjutkan ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kejaksaan Tinggi Maluku dengan Fakultas Hukum Universitas Pattimura.
Melalui kerja sama itu diharapkan akan ada saling interaksi Kejati dan jajarannya selaku aparat hukum di daerah ini dengan civitas akademika Universitas Pattimura (Unpatti).
Sementara Rektor Unpatti, Prof. M.J Sapteno menegaskan bahwa Maluku ini daerah kepulauan maka kejahatan itu pasti banyak di masa datang, mengingat SDA yang banyak termasuk migas dan sebentar nanti kalau sudah dieksploitasi, tentunya semua orang berbondong-bondong datang ke sini.
Oleh karenanya, kalau begitu banyak orang yang datang maka pergesekan- pergesekan kepentingan itu ada di wilayah kepulauan dan otomatis kejahatan itu akan muncul dimana-mana.
"Sehingga apa yang dilakukan saat ini baik secara teoritis maupun praktis, kita akan menyampaikan pikirian-pikiran dalam rangka upaya pencegahan," ujarnya.
Unpatti, kata Rektor, sudah membangun kerja sama dengan kejaksaan dan kepolisian, dan biasanya dalam rangka menyelesaikan masalah maka kedua institusi ini meminta para ilmuan dari Fakultas Hukum, FKIP, F- Perikanan dan kelautan serta F-Tekhnik untuk menjelaskan berbagai masalah yang muncul. (Antara)
Berita Terkait
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Jaksa Agung Rotasi 68 Pejabat, Sejumlah Kajari yang Pernah Terseret Dugaan Korupsi Ikut Dimutasi
-
Mutasi Besar-besaran Kejagung: Ini Daftar Lengkap 43 Kajari Baru, Cek Daerahmu!
-
ICW Sindir Kejagung Soal Gunungan Uang Rp6,6 T, Praktisi Hukum: Tak Mudah Selamatkan Uang Negara
-
ICW 'Sentil' Kejagung Pamer Gunungan Uang: Pencitraan, Korupsi Rp 300 T Menguap
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang