Suara.com - Menjelang Piala Eropa 2016 pada Jumat (10/6/2016), Polda Metro Jaya akan meningkatkan patroli cyber untuk menyisir bandar-bandar judi online yang memanfaatkan momentum.
"Terkait turnamen euro. Dilaksanakannya Euro 2016, pastinya juga ada kerawanan-kerawanan, dalam pengalaman selama ini biasanya kan ada kasus-kasus judi online. Tentunya penyidik kita dari ditreskrimsus punya patroli cyber, itu akan melakukan patroli-patroli disamping pencegahan dan penindakan jika ditemukan perjudian itu tadi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono, Kamis (9/6/2016).
Awi mengajak masyarakat untuk ikut membantu melapor kepada polisi apabila menemukan situs judi bola online, khususnya di media sosial.
"Dengan ini tadi, saya sampaikan bahwa patroli cyber ikut memantau pelaksanaan euro ini kan masyarakat waspada. Tentunya kita harapkan nggak terjadi kan, sampai diketemukan akan kita tindak tegas," kata dia.
Tak hanya judi online, semua bentuk perjudian diharapkan juga dilaporkan kepada pihak berwajib agar dapat segera ditindak.
"Ya sama ya. Bantuan ya rekan-rekan untuk mensosialisasi ini, bilamana ada akan kita tindaklanjuti. Bila masyarakat tahu, jangan segan-segan melapor ke bidang humas. Kami juga punya medsos, Twitter, Facebook. Tentunya nanti bisa dioptimalkan ke sana," kata Awi.
Berita Terkait
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
-
PPATK Klaim Berhasil Tekan Judi Online! Triliunan Rupiah Berhasil Diselamatkan
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang