Suara.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengaku kecewa dengan tindakan anggota Satpol PP Pemerintah Kota Serang yang melakukan razia dan penyitaan makanan dagangan Warung Tegal (Warteg) milik Saeni. Menurutnya, tidak sepantasnya cara yang cenderung represif tersebut dilakukan di bulan suci Ramadan.
"Tapi ini kan bulan suci Ramadan, sudah cukuplah soal itu. Jangan terus diperpanjang juga, poin sudah cukup saya kira. Banyak permasalahan negeri ini dipikirkan oleh semua kita," kata Zulkifli saat ditemui di kediaman Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono di Jalan Cipinang Cempedak, Polonia, Jakarta Timur, Minggu (12/6/2016) malam.
Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan menilai, seharusnya pemerintah daerah lebih serius memikirkan kelangkaan bahan kebutuhan pokok di masyarakat jelang hari raya Lebaran. Ketua Umum PAN itu mengaku, telah meninjau langsung harga bahan pokok saat berkunjung ke pasar tradisional di Garut, Jawa Barat.
"Coba kita bayangkan sekarang kita, saya pulang dari Garut, kita mengalami kelangkaan gula. Mahal dan barangnya langka, Rp13.500, harga daging orang mau Lebaran Rp140 ribu, itu hal yang paling penting yang memerlukan energi kita semua untuk serius," terang Zulhas.
Dia juga mengatakan, jika saat ini para petani bingung karena hasil panennya tidak bisa dijual ke pasar karena ada spekulan yang bermain untuk menaikan harga bahan pokok.
"Petani Garut itu tomatnya sampai busuk, karena di sana tomatnya cuma Rp1.000 perak sampai Rp2.000, akhirnya engga dipetik tomatnya. Padahal, di Jakarta konsumen membeli dengan mahal sekali," ungkap dia.
"Cabai di sana cuma Rp6.000 di petani, di Jakarta puluhan ribu, ini ada gap ini. Konsumen mau Lebaran belinya mahal, oke harga mahal asal menguntungkan petani. Ini tidak. Petani dapat harga yang murah sekali," imbuh Zulhas.
Lebih lanjut, Zulhas menilai, kenaikan dan kelangkaan bahan pokok di pasaran harus bisa menjadi prioritas pemerintah pusat. Sebab, kata dia, jika pemerintah tidak segera melakukan pembenahan di sektor perniagaan pangan maka yang terjadi akan ada kesenjangan sosial di masyarakat.
"Saya kira ini hal yang besar, sistem tata niaga pangan kita yang melahirkan kesenjangan. Ini melahirkan persoalan-persoalan besar. Banyak. Kita tidak toleransi soal Ibu itu, tapi jangan terus-terusan dibicarakan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Ketua MPR: Cara-cara Kasar Begitu Tentu 'Engga' Jaman
-
Tahu Diri Bulan Puasa, Warteg di Ibu Kota Kompak Pakai Tirai
-
Polisi Kasihan Pada Ibu Pemilik Warteg yang Dirazia Satpol PP
-
Donasi Buat Pedagang Warteg Korban Razia Capai Rp200 Juta Lebih
-
Pengusaha Warteg: Kalau Razia, Jangan Sita Makanan, Kasihan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting