Menkopolhukam Luhut Panjaitan. [suara.com/Agung Sandy Lesmana)
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan meminta aparat keamanan jangan razia warung makan yang buka di siang hari pada bulan Ramadan. Hal itu disampaikan Luhut untuk merespon tindakan represif petugas Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Serang, Banten, yang menyita makanan dagangan di warung Tegal milik Saeni.
"Tadi saya udah beritahu (sejumlah) kapolda untuk tidak ada razia-razia begitu lagi. Jadi biarkanlah bulan Ramadan ini dinikmati dengan damai oleh semua. Ini supaya semua orang melakukan ibadahnya dengan baik dan toleransi tetap kita pelihara di Indonesia tercinta ini," kata Luhut di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/6/2016).
Kendati demikian, Luhut mengimbau para pemilik warung makan untuk menutup jendela dengan tirai agar tak mengganggu konsentrasi umat muslim yang menjalankan puasa.
"Tapi tentu orang yang jualan (makanan) harus bisa menahan diri juga, jangan terlalu ekspose. Semua masing-masing menahan diri, jangan negeri ini dipersepsikan seolah-olah kita itu negara tidak beraturan," katanya.
Luhut prihatin dengan kasus yang menimpa Saeni yang warungnya dirazia aparat dengan alasan menjalankan peraturan daerah.
"Negara tidak ingin ada keresahan akibat hal-hal itu, kasihan, kan penjual kecil, yang uangnya kecil terus diobrak-abrik," ujar dia.
Peristiwa yang menimpa Saeni mengaduk emosi masyarakat, terutama pengguna media sosial. Netizen bernama Dwika Darmawan sampai menggalang dana untuk membantu Saeni dan korban razia makanan lain di bulan puasa. Penggalangan dana sampai penutupan Minggu (12/6/2016) sekitar jam 12.00 WIB kemarin, terkumpul sebanyak 2.427 donasi dengan total uang sebanyak Rp265.534.758.
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ikut angkat bicara. JK menentang tindakan Satpol PP merazia warung makan, soalnya tidak ada aturan yang melarang warga jualan makanan di bulan puasa pada siang hari. Mendagri juga sampai ikut menyumbangkan dana buat Ibu Saeni.
Presiden Joko Widodo juga turut prihatin dengan kasus tersebut. Sebagai bentuk keprihatinan, Kepala Negara mengutus staf Istana untuk memberikan bantuan berupa uang kepada Saeni.
Peraturan daerah Pemerintah Kota Serang disorot. Peraturan ini dinilai kurang kajian sehingga tidak mempertimbangkan orang-orang yang tak berpuasa yang tetap membutuhkan makanan di siang hari.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya