Suara.com - Istri dari pelaku pembantaian di klub gay Pulse di Orlando, Florida, Amerika Serikat, ternyata tahu rencana serangan yang hendak dilancarkan sang suami, Omar Mateen. Sang istri, Noor Mateen, sudah berusaha membujuk sang suami untuk tidak melakukan aksinya, demikian dikatakan sumber penegak hukum.
Lansiran Reuters, mengutip MSNBC, istri Omar, Noor Mateen mengaku kepada penegak hukum bahwa ia mengantar sang suami ke sejumlah tempat yang direncanakan sebagai target serangan. Noor pun mendampingi Omar saat sang suami membeli amunisi, namun Noor mengaku sudah membujuk suaminya untuk mengurungkan niatnya melakukan serangan.
Ayah Omar Mateen, Seddique Mateen, kepada reporter pada Selasa (14/6/2016) mengatakan baru saja menemui cucunya, anak Omar, yang berusia tiga setengah tahun. Namun, Seddique menolak berkomentar soal keberadaan Noor Mateen.
"Kita tunggu saja proses penegak hukum," kata Omar.
Seorang pejabat yang terlibat dalam penyelidikan kasus ini mengatakan, penyidik tengah memeriksa isi ponsel dan perangkat elektronik lain milik Omar.
Pejabat itu mengatakan, Omar membaca materi-materi soal militansi di internet selama dua tahun terakhir sebelum akhinya melancarkan serangan di klub gay Orlando.
Setelah penyerangan yang dilakukan anaknya, Seddique mengindikasikan bahwa putranya memiliki kebencian terhadap kaum gay. Ia mengenang sebuah insiden di mana putranya marah ketika melihat dua lelaki berciuman di pusat kota Miami, sementara ia sedang bersama istri dan anaknya.
Namun, pengakuan sang ayah bertentangan dengan pengakuan sang mantan istri, Sitora Yusufiy. Menurut Sitora, Omar cenderung berorientasi homoseksual.
Mantan istrinya Sitora Yusufiy dan tunangannya saat ini, Marco Dias, ditanya wartawan Brasil soal Omar diduga seorang gay.
Marco mengatakan jika Sitora percaya jika Omar memiliki kecenderungan homoseksual.
Marco juga mengatakan jika Sitora bilang kepada dirinya pernah menyaksikan ayahnya Omar Mateen memanggil putranya itu gay beberapa kali.
Dias mengklaim FBI mengatakan kepada Sitora untuk bungkam soal Omar seorang homoseksual saat diwawancarai media setempat. (Reuters)
Berita Terkait
-
Pelaku Penembak Klub Gay di Colorado Dituntut Kejahatan Bermotif Kebencian dan Rasial
-
Pelaku Penembakan Klub Malam Colorado Hadapi Tuduhan Pembunuhan dan Kejahatan Rasial
-
Penembakan Klub Malam Colorado: Lima Orang Tewas, Seorang Tersangka Ditahan
-
Para Pemimpin di AS Bereaksi Atas Penembakan Massal di Klub Gay Colorado
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis