Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sejauh ini belum memutuskan bakal maju di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen atau partai politik.
Saat Ahok bertemu dengan para pendukungya kemarin di Markas Teman Ahok di Komplek Graha Pejaten nomor 3, Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mereka lebih membicarakan soal persiapan kampanye.
"Saya sampaikan, nanti kan kalau kampanye kan biaya kampanye harus masuk rekening saya dan Pak Heru, kalau saya maju sama Pak Heru," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/6/2016).
Heru Budi Hartono adalah bakal calon wakil Gubernur DKI apabila Ahok maju melalui jalur independen di Pilkada DKI 2017. Heru saat ini masih menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta.
Ahok mengatakan kepada mereka apabila masa kampanye tiba, dirinya tidak mau uang kampanye hasil sumbangan dibelikan kaos dan dibagi-bagikan kepada pendukung.
"Saya juga tidak mau membuat event-event ngundang-ngundang apa, mobilisasi massa, saya nggak mau. Jadi yang ada itu ya seperti sekarang, jual baju, jual marchendise," ujar Ahok.
"Kalau kita datang kampanye bikin kayak Teman Ahok Fair begitu. Ya, beli tiket lah. Orang mesti beli tiket, ada bikin restoran makan. Nanti kalau partai-partai mau bergerak bagaiamana?" Ahok menambahkan.
Selain itu ia juga akan membatasi kampanye yang akan dilakukan oleh partai pendukungnya di Pilgub DKI 2017. Ahok akan meminta Partai Nasdem, Hanura dan Golkar untuk tidak melakukan penggalangan massa yang berlebihan.
"Jadi nanti kita mesti sepakat kan. Kita nggak mau penggalangan massa. Saya nggak mau datang. Tapi kalau Anda mau kecil-kecil ya silahkan. Kan kita bisa hemat uang, mungkin paling biaya operasional, mobil apa segala macam bisa gitu ya, sewa," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga berjanji akan menghentikan sumbangan yang diberikan dari masyarakat untuk dana kampanye Ahok-Heru apabila nantinya dirasa sudah cukup.
"Kalau lebih, nanti kita nyatakan stop. Jangan sumbang lagi. Kalau sampai ada kelebihan gimana? Kami akan kembalikan buat Negara. karena tujuan kami adalah untuk mengahpus stigma kalau mau jadi Gubernur Dki Itu haru punya uang banyak dan mahal, kita katakan nggak," kata Ahok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka