Suara.com - Mengantipasi maraknya peredaran uang palsu menjelang lebaran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau melakukan sosialisasi penggunaan air untuk melengkapi metode identifikasi uang palsu. Penggunaan air ini untuk mengantisipasi makin canggihnya pelaku kriminal dalam mencetak uang palsu.
"Penggunaan air paling ampuh untuk mengetahui uang palsu, karena biasanya pelaku belum bisa menyamai kertas yang digunakan uang asli sehingga tintanya akan luntur apabila terkena air," kata Manajer Unit Distribusi Uang Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Triyanta di Pekanbaru, Rabu (22/6/2016).
Ia menjelaskan, penggunaan air bisa dilakukan apabila masyarakat masih kurang yakin dengan metode yang selama ini disosialisasikan, yakni "3D" (dilihat, diraba dan diterawang).
Pengecekan dengan air cukup mudah, yakni dengan mengoleskan permukaan uang yang dicurigai dengan jari yang sudah dibasahi dengan air.
"Kalau uang asli walaupun masuk ke mesin cuci, tintanya tidak akan luntur," ucapnya.
Sementara itu, Deputi Pemimpin BI Provinsi Riau, Irwan Mulawarman, mengatakan pelaku kriminal pemalsu uang Rupiah kini menggunakan teknologi yang makin canggih. Bahkan, dalam kasus terbaru, pelaku sudah bisa memalsukan beberapa detil khusus salah satunya adalah benang pengaman dan logo bayangan.
"Pelaku kini makin canggih, mereka tinggal satu tingkat lagi untuk bisa memalsukan semua ciri yang ada di uang Rupiah. Kalau untuk barang seperti tas, ini ibarat KW (kualitas palsu) super," katanya.
Ia mengatakan, semakin banyak pelaku pemalsuan uang akan menggoyang ekonomi Indonesia karena membuat peredaran Rupiah semakin banyak.
"Semakin banyak dipalsukan, nilai Rupiah makin rendah," katanya.
Tren temuan uang palsu di Provinsi Riau sejak dua tahun terakhir terus meningkat. Pelakunya juga makin canggih dan dalam pengungkapan kasus terakhir ternyata juga melibatkan oknum TNI.
Untuk itu BI meminta pihak perbankan untuk melakukan pengawasan secara ketat dalam mencegah potensi penyebaran uang palsu lewat mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Sebabnya, Irwan mengatakan ada beberapa laporan nasabah mendapatkan uang palsu dari penarikan uang di ATM.
Namun, ia mengatakan selama ini belum ada aturan dari BI yang bisa memberikan sanksi kepada bank yang lalai sehingga terdapat uang palsu di mesin ATM mereka.
"Belum ada aturan tentang itu, kami hanya bisa memberikan teguran agar bank lebih teliti dalam pengawasan uang di ATM," ujarnya.
Ia menduga terdapatnya uang palsu di ATM akibat bank lalai mengawasi perusahaan pihak ketiga yang dikontrak untuk menyuplai uang ke mesin-mesin ATM.
"Pemasukan uang ke ATM dari pihak ketiga harusnya disortir lagi oleh bank pemilih ATM. Jadi, bank jangan hanya menyalahkan pihak ketiga," tegasnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Divonis 7 Tahun Kasus Uang Palsu
-
Viral Uang Palsu saat Diterawang, Gambar yang Muncul di Luar Dugaan
-
Miris! Dana Bansos di NTT Tercemar Uang Palsu, PT Pos: Uangnya Langsung dari Bank
-
Bank Indonesia Klaim Peredaran Uang Palsu Sudah Minim
-
Sosok Ratu Annisa, Aktris Kolosal yang Disangka Pelaku Peredaran Uang Palsu
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter
-
Pengamat Sebut Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Punya Tantangan untuk Reformasi Polri
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami