Suara.com - Kelompok militan Abu Sayyaf dilaporkan menculik tujuh anggota awak sebuah kapal tunda Indonesia yang melewati Kepulauan Sulu minggu ini, demikian yang diungkapkan oleh seorang sumber diplomatik di Manila, Kamis (23/6/2016).
Para pelaut itu diculik pada Rabu (22/6/2016) sekitar pukul 11.00, waktu setempat. Sebelumnya Abu Sayyaf masih menahan tawanan dari Norwegia, Kjartan Sekkingstad dan Filipina, Marites Flor, yang ditangkap bersama dengan tawanan dari Kanada Robert Hall dan John Ridsdel pada September. Hall dan Ridsel telah dipenggal oleh Abu Sayyaf.
Sumber juga mengatakan bahwa Manila telah membuat serangkaian banding kepada pemerintah Malaysia dan Indonesia untuk berhenti membayar tebusan untuk mencegah kelompok teroris.
"Masalah tentang hal itu [mengacu penculikan], adalah Malaysia dan Indonesia. Jika mereka melihat ada masalah, mereka mengeluarkan uang dengan harapan bahwa masalah akan hilang dengan uang," kata sumber diplomatik yang tak mau disebutkan namanya.
Dia mengatakan pemerintah Malaysia baru-baru ini telah membayar 130 juta Peso untuk pembebasan empat warga negaranya yang ditahan oleh Abu Sayyaf di wilayah selatan hutan, Jolo.
Namun Diplomat itu percaya bahwa Abu Sayyaf tidak akan memenggal kepala warga negara Indonesia (WNI) dan Malaysia "karena mereka sesama Muslim." Selain Norwegia, Abu Sayyaf juga menahan sandera dari Belanda, Cina dan tujuh orang Filipina. (Inquirer.net)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat