Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang mengimbau masyarakat mewaspadai lembaga pembiayaan pemberangkatan umrah ke Tanah Suci dengan biaya murah. Sebab kemungkinan lembaga tersebut abal-abal.
"Walaupun modus pembiayaan umrah murah dan abal-abal ini belum ditemukan di wilayah Malang, lembaga seperti ini harus diwaspadai dan cukup mengkhawatirkan karena berkaitan dengan agama. Lembaga pembiayaan untuk umrah ini sudah ada di Surabaya, dan Malang harus mengantisipasi," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Indra Kresna di Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/6/2016).
Indra memaparkan modus operasi lembaga ini mirip sekali dengan sistem Multi Level Marketing (MLM) dengan model downline. Misalnya salah satu nasabah bisa mendapat kesempatan umrah gratis jika mendapat 10 orang untuk daftar ke lembaga itu, dengan membayar biaya lebih rendah dari biaya (harga) umrah yang sebenarnya atau yang seharusnya dibayarkan.
Ia mencontohkan jika saat ini rata-rata biaya umrah sebesar Rp30 juta, satu orang anggota harus mencari 10 orang anggota baru yang nanti harus setor ke lembaga itu masing-masing sebesar Rp3 juta, dan nasabah lainnya juga harus cari orang lagi agar bisa anggota yang di atasnya bisa berangkat. Cara seperti ini namanya bekerja dengan sistem downline.
Oleh karena itu, lanjutnya, saat ini OJK sedang sedang intensif berkoordinasi dengan perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk mengantisipasi masalah ini dengan mengeluarkan fatwa ataupun sejenisnya.
"Lembaga umrah abal-abal ini cukup rawan dan menyesatkan. ALhamdulillah sampai saat ini di Malang belum ada dan ini harus kita waspadai dan antisipasi," ujarnya.
Pada kesempatan itu Indra berpesan jika ada lembaga yang menawarkan kepada masyarakat bisa memberangkatkan umrah dengan membayar uang jauh lebih murah dari harga untuk biaya umrah sebenarnya serta diwajibkan mencari nasabah lainnya, bisa diindikasikan hal itu merupakan lembaga abal-abal.
"Kami berharap masyarakat ekstra hati-hati dengan kondisi yang berkembang, sebab indikasi seperti ini bisa saja sebuah penipuan dengan kedok umrah. Tidak mungkin kita bisa berangkat umrah ke Tanah Suci dengan biaya Rp3 juta," ujarnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?